Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Atlet yang Dipulangkan karena Diduga Tak Perawan, Kemenpora Beri Klarifikasi

Djanti Virantika , Jurnalis-Jum'at, 29 November 2019 |13:14 WIB
Soal Atlet yang Dipulangkan karena Diduga Tak Perawan, Kemenpora Beri Klarifikasi
Logo SEA Games 2019. (Foto: Laman resmi SEA Games)
A
A
A

JAKARTA – Kabar kurang menyenangkan datang dari wakil Indonesia di cabang olahraga senam SEA Games 2019. Persatuan Senam Indonesia (PERSANI) disebut mencoret nama seorang atletnya, yakni Shalfa Avrila Siani, yang seharusnya berlaga di SEA Games 2019 lantaran diduga tidak perawan.

Mendapati situasi ini, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun angkat bicara. Mereka secara tegas mengatakan bahwa pemulangan Shalfa tak ada hubungannya dengan masalah keperawanan.

BACA JUGA: 5 Atlet Dunia yang Tampil di SEA Games 2019, Ada Wakil Indonesia

Pihak PERSANI menyatakan kepada Kemenpora bahwa pemulangan dilakukan lantaran masalah disiplin dan kurang fokus yang berdampak pada penurunan prestasi. Alhasil, PERSANI pun memutuskan untuk menggantikan Shalfa dengan atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi.

Logo SEA Games 2019

“Kami baru dapat info kehebohan soal berita pemulangan atlet senam SEA Games secara paksa oleh pelatih PERSANI. Kami langsung call Bu Ita dari PERSANI. Katanya tidak betul ada pemulangan paksa oleh pelatih PERSANI. Yang benar, atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus dan berdampak pada prestasi menurun, sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games. Dia digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi,” bunyi keterangan Kemenpora yang diterima Okezone, Jumat (29/11/2019).

Kemenpora sendiri turut menyatakan keprihatinannya atas masalah tersebut. Tetapi, mereka memastikan bahwa keputusan sepenuhnya berhak dilakukan oleh cabor. Meski begitu, Kemenpora memastikan akan terus meninjau masalah ini demi memastikan tudingan yang beredar terkait masalah keperawanan bukan jadi penyebab atas pemulangan Shalfa.

Kemenpora juga mengingatkan kepada seluruh cabor yang berlaga di SEA Games 2019 untuk tak membuat masalah apa pun. Sebab, hal tersebut dapat berdampak terhadap fokus para atlet yang akan berlaga.

“Kemenpora tentu cukup prihatin dengan kejadian tersebut. Sesuai dengan Perpres 95 Tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabor, bukan di Kemenpora maupun KONI. Tetapi, jika benar pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas, karena ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tidak ada hubungannya dengan prestasi,” lanjut keterangan Kemenpora.

“Kepada seluruh cabor kami ingatkan untuk tidak menimbulkan kehebohan sekecil apa pun, karena itu akan berdampak pada konsentrasi kontingen Indonesia secara keseluruhan. Lebih baik berkonsultasi langsung pada pimpinan induk cabor ataupun KONI dan jika tidak dapat terselesaikan langsung ke Kemenpora, agar isu-isu sensitif seperti itu bisa segera dimitigasi secepatnya,” tutup pernyataan Kemenpora.

(Djanti Virantika)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement