KARANGANYAR – Audisi pencarian bibit bulutangkis yang digelar PB Djarum menolehkan banyak cerita didalamnya. Mulai dari nama perserta yang hanya satu huruf saja hingga perjuangan tak kenal lelah para perserta meski lebih dari dua kali gagal.
Seperti yang dialami gadis cilik asal Papua, tepatnya di daerah yang letaknya berbatasan langsung dengan Papua Nugini, yaitu Merauke. Namanya Chelsea Marvelyn Isnanto, gadis asal Merauke ini tak menyerah meski empat kali gagal dalam Audisi, namun Chelsea.
Padahal, Chelsea sudah mengikuti audisi mulai dari Manado, Surabaya, Purwokerto dan yang terakhir di Karanganyar. Kecintaan gadis asal Papua terhadap bulutangkis, meski gagal, namun gadis mungil kelahiran 10 Mei 2007 ini siap kembali mengadu keberuntungan untuk mendapatkan super tiket final.
Rencannya, Chelsea siap kembali mencoba keberuntungannya di audisi terakhir yang akan digelar di Kudus. Dengan polos, Chelsea mengatakan, tahun lalu, dirinya pun gagal mendapatkan super tiket. Padahal dirinya telah mengikuti audisi yang digelar di Menado, Surabaya, Purwokerto dan Karanganyar.
"Saya pengen seperti Liliyana Natsir," jawab Chelsea saat ditanya apa motivasinya mengejar super tiket meski telah gagal di setiap audisi, Senin (28/10/2019).
Dirinya mengaku sangat menyukai olah raga bulutangkis. Chelsea juga bergabung dengan salah satu klub bulutangkis di Merauke. Beberapa kejuaraan lokal pernah diraihnya. .
Belajar dari kegagalan audisi yang diikutinya, Chelsea berupaya untuk terus memperbaiki kelemahan dalam teknik permainan bulu tangkis.
"Saya tetap berupaya terus berlatih, dan tetap ikut dalam audisi terakhir di kota Kudus," sambungnya.

Tak hanya Chelsea yang berambisi mengejar super tiket di audisi, meski telah gagal berkali-kali. Muhammad Affan Alaudin, asal Tulungagung, Jawa Timur ini pun tak pantang menyerah untuk sukses di audisi bulutangkis.
Meski sudah enam kali gagal mengikuti audisi bulutangjis, Affan, bertekat terus mencoba hingga mimpinya menjadi perbulutangkis nasional bisa terwujud.
"Saya ikut audisi mulai dari Bandung, Purwokerto, Surabaya, dan Karanganyar. Gagal, tapi tidak masalah, saya harus coba terus sampai bisa masuk," tukasnya optimis.
(Fetra Hariandja)