“Tidak, tidak, tidak ada frustrasi karena kami tahu kekuatan kami sendiri. Jika kami kalah, semuanya tidak berjalan dengan baik, atau ada saat-saat yang membuat frustrasi, maka itu adalah tentang menemukan solusi untuk menjadi lebih baik di balapan berikutnya,” beber Tardozzi, menyadur dari Speedweek, Jumat (25/1/2019).
“Kami melihat tekad ini di Jorge Lorenzo. Musim pertamanya (2017) bisa menghancurkannya dari kepala, namun tidak seperti itu, yang terjadi adalah sebaliknya. Dia selalu memiliki kekuatan untuk bertarung dan memberikan segalanya - dan di musim kedua dia telah melakukan balapan hebat,” jelas Tardozzi.
(Fetra Hariandja)