Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kata Marcus/Kevin Usai Pecahkan Kebuntuan Wakil Indonesia di Denmark Open

Bagas Abdiel , Jurnalis-Senin, 22 Oktober 2018 |13:48 WIB
Kata Marcus/Kevin Usai Pecahkan Kebuntuan Wakil Indonesia di Denmark Open
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Foto: PBSI)
A
A
A

ODENSE – Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, akhirnya berhasil memecahkan kebuntuan gelar wakil Indonesia kala mentas di Denmark Open. Kemenangannya pada 2018 menjadi kemenangan pertama bagi Indonesia setelah sembilan tahun absen menenangi gelar di Denmark Open.

Terkahir, Indonesia meraih gelar juara di Denmark Open adalah pada 2009. Kala itu tunggal putra Merah Putih yakni Simon Santoso keluar sebagai pemenang. Sejatinya pada 2017 pun, kebuntuan itu nyaris terpecahkan kala Marcus/Kevin berhasil menembus partai final.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya (Foto: BWF)

Sayang kesempatan tersebut tidak mampu dimanfaatkan untuk merebut gelar juara oleh The Minions –julukan Marcus/Kevin. Kala itu mereka harus menyerah dari pasangan asal China yang juga berstatus sebagai juara dunia 2017 yakni Liu Cheng/Zhang Nan dengan skor 16-21, 24-22, 19-21.

Baca juga Catatkan Tujuh Gelar Musim Ini, Marcus/Kevin Masih Belum Puas

Kali ini, kemenangan tersebut bisa direalisasikan pada tahun ini yang berlangsung pada Minggu 21 Oktober 2018 malam WIB. Pada laga final tahun ini, peraih medali emas Asian Games 2018 itu sukses menundukkan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan skor 21-15 dan 21-16.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya (Foto: PBSI)

Marcus/Kevin pun mengaku sangat senang dengan hasil ini. Selain bisa membalaskan dendam kegagalannya musim lalu, tetapi juga bisa memecah kebuntuan gelar Indonesia di Denmark Open. Marcus pun mengatakan bahwa mereka memang sangat senang dan cocok dengan tipe permainan mereka kala mentas di turnamen yang saat ini berstatus Super 750.

“Mungkin memang sudah rezekinya di sini, tiap negara kan beda-beda kondisinya. Ada yang lapangannya berangin, shittlecock yang dipakai berat atau kencang. Kami merasa cocok main di sini dan lapangannya enak tidak terlalu banyak angin, jadi lebih mudah kontrolnya,” ungkap Marcus, mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (22/10/2018).

(Bagas Abdiel)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement