"Untuk masalah jilbab, pada saat Technical Meeting (TM) sehari sebelumnya. Pada saat diputuskan bahwa mengacu ke rules IJF dan di dalamnya itu ada aturan bahwa tidak boleh memakai penutup kepala sebenarnya di situ tidak menyebutkan jilbab atau kerudung hanya disebutkan tidak boleh memakai penutup kepala dan pada saat TM kita sudah melayangkan protes ke panitia bahwa ini sudah menjadi prinsip untuk atlet yang berjilbab supaya diberi kelonggaran tetap bertanding namun dari panitia dalam hal ini IBSA itu tidak memberikan toleransi karena mengacu kepada aturan Internasional," ujar Ahmad Bahar, Selasa (9/10/2018).
"Kita sudah berusaha sebisa mungkin namun ya dengan prinsip Miftah dan kembali kepada regulasi IJF kita harus menghormati segalanya dan untuk ke depannya mungkin bisa menggunakan jilbab yang soft atau dari karet yang penting bisa menutupi rambut," pungkasnya.
(Fetra Hariandja)