SAMARINDA - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengakui kegagalan para atletnya memenuhi target tiga medali emas di SEA Games 2017. Hal itu sekaligus membuat Indonesia gagal mempertahankan tradisi juara umum pada ajang SEA Games yang mulai bergulir pada 1977.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI Achmad Budiharto saat menghadiri Musyawarah Provinsi PBSI Kaltim di Samarinda, mengatakan, tim bulu tangkis Indonesia hanya meraih dua medali emas dari nomor beregu putra dan tunggal putra. Sementara sektor ganda putra yang juga menjadi andalan ternyata tidak mampu merealisasikan target.
"SEA Games tahun Ini hasil yang kurang menggembirakan, bukan hanya kita gagal memenuhi target emas, namun kita juga gagal mempertahankan tradisi juara umum cabang bulu tangkis yang dalam sepuluh tahun terakhir selalu bisa kita rebut," jelas Achmad Budiharto.
Ia mengakui tim bulu tangkis yang diterjunkan pada SEA Games 2017 merupakan para pemain muda, karena pemain senior difokuskan mengikuti kejuraan dunia 2017 di Glasgow, Skotlandia.
"Kami bersyukur karena di kejuaran dunia itu kita masih bisa meraih satu gelar juara dari nomor ganda campuran melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir," katanya.