JAKARTA – Memiliki keterbatasan kecepatan pada motor tak membuat seorang pembalap pesimis dengan kemampuannya. Hal tersebut mungkin menjadi kekuatan bagi Pol Espargaro yang mengendarai motor Monster Yamaha Tech 3 di musim 2016.
Saudara kandung dari Aleix Espargaro ini sukses duduk di posisi kedelapan klasemen balap dengan raihan 134 poin. Kendati membela tim satelit, ia sukses mengalahkan tim pabrikan sebut saja rider Ducati, Andrea Iannone (112 poin) dan Aleix yang membela Suzuki Ecstar (93 poin).
Dalam 18 race yang diikuti Pol, GP Belanda sangat berkesan baginya. Bagaimana tidak, ia berhasil finis di urutan keempat di belakang Jack Miller (Marc VDS), Marc Marquez (Repsol Honda) dan Scott Redding (Octo Pramac).
Mantan jawara Moto2 musim 2013Â memang tak tampil konsisten. Namun ia kerap memberikan kejutan ketika tampil di luar Grand Prix yang diadakan di luar Eropa. Tercatat ketika menggeber motornya di Qatar, Argentina, Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Malaysia, Pol tak pernah keluar dari 10 besar.
Dengan kemampuannya itu, tak salah jika KTM selaku tim anyar di MotoGP memilihnya. Memiliki pengalaman keluar dari keterbatasan akan memberikan warna tersendiri bagi pembalap berusia 25 tahun tersebut untuk mengarungi musim 2017.
(fmh)