Trauma Kecelakaan, Pedrosa Pilih "Main Aman"

VALENCIA – Dani Pedrosa tak ingin kecelakaan yang terjadi di Sepang dan Aragón sebelumnya terulang di Valencia. Joki Repsol Honda itu tak keluar dari “safe zone” hanya untuk bisa merampungkan musim ini dengan “aman”.

Terlebih, Pedrosa mengaku kerepotan mengendalikan motornya saat kondisi yang labil di mana hujan turun dan tiba-tiba berhenti secara berselang-seling. Pedrosa pun sukses finis ketiga dan mengunci posisi empat klasemen akhir MotoGP musim ini.

“Balapannya sulit, terutama di beberapa lap saat hujan turun lebih lebat. Pada dasarnya di dua belokan pertama treknya cukup kering, tapi di sektor lainya sangat basah. Tentu saja (kecelakaan) di Aragón masih teringat di pikiran saya!,” papar Pedrosa.

“Sulit untuk mengkalkulasi keadaan dan saat itu saya kehilangan jangkauan dengan Marc (Márquez) dan Vale (Valentino Rossi). Saya tak ingin jatuh karena saya terjatuh di Sepang, gagal finis di Phillip Island dan juga jatuh di Aragón. Jadi saya putuskan untuk sebisa mungkin menyelesaikan balapan” tambahnya.

Lebih jauh, rider mungil asal Spanyol itu bercermin pada keseluruhan musim ini. Musim yang berat dikatakan Pedrosa. Oleh karenanya jelang musim depan, Pedrosa memutuskan untuk mengganti kepala teknisinya, Mike Leitner dengan menggantinya dengan teknisi data, Ramon Aurin.

“Musim ini sangat berat dengan beberapa masalah di sana-sini dan saya tak bisa tampil dengan performa terbaik. Tapi Anda harus ambil hikmah dan belajar dari kesalahan,” sambung Pedrosa, seperti dikutip Crash, Senin (10/11/2014).

“Saya sudah tak sabar untuk berkembang lagi dan tampil lebih baik tahun depan. untik beberapa hari ke depan, saya akan melakukan tes di sini dan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik motor pada tes Februari tahun depan,” tuntasnya.