Sementara menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky, mengungkapkan bahwa tim pelatih harus memaksimalkan performance analysis, di mana Indonesia sudah tertinggal dengan dari negara-negara pesaing dalam penggunaan teknologi di dunia bulutangkis ini.
Lebih lanjut, Rexy mencontohkan kasus saat pasangan nomor satu dunia asal China, Bao Yixin/Tang Jinhua dikalahkan oleh Anggia Shitta/Della Destiara. Akibat kekalahan tersebut, Rexy yakin pihak China langsung menganalisis berbagai aspek dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi tim pelatih serta atlet Indonesia di pertemuan mereka selanjutnya.
Dengan terciptanya parameter fisik atlet pelatnas, maka PP PBSI berharap dapat mempersiapkan atlet semaksimal mungkin jelang pengiriman ke sebuah turnamen. Parameter fisik atlet pelatnas ini juga merupakan salah satu syarat bagi seorang atlet, apakah ia layak atau tidak untuk berangkat ke sebuah turnamen.
(Fetra Hariandja)