Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dengan Teknologi Baru PBSI Tingkatkan Mutu Atlet

Reza Jailani , Jurnalis-Kamis, 06 November 2014 |09:35 WIB
Dengan Teknologi Baru PBSI Tingkatkan Mutu Atlet
Dengan teknologi baru PBSI tingkatkan mutu atlet (Foto: Ilustrasi Shuttercock)
A
A
A

JAKARTA – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mulai meningkatkan standar mutu bagi setiap atlet yang mengikuti pelatihan nasional (Pelatnas) di Cipayung. Kini tolok ukur penilaian PBSI tidak terpaku dengan prestasi saja, tetapi juga perkembangan fisik serta pengembangan potensi yang dimiliki oleh sang atlet dengan standar yang telah ditetapkan.

“Atlet pelatnas harus dipersiapkan fisiknya jelang mengikuti turnamen. Fisik atlet harus tahan untuk mengikuti dua atau tiga turnamen berturut-turut, harus bisa konsisten,” kata Basri Yusuf, Kepala Bidang Pengembangan PP PBSI, dikutip dari BadmintonIndonesia.org, Kamis (6/11/2014).

“Misalnya setelah mengikuti All England, atlet harus siap fisiknya untuk langsung bertanding di Swiss Open. PBSI harus punya parameter seperti ini. Dengan adanya parameter fisik ini, PBSI telah menciptakan sistem dan standard yang baku,” tambah Basri.

Standar baku atau pembobotan penilaian PBSI antaralain penerapan taktik dan strategi memiliki porsi parameter terbesar, yaitu 50 persen, yang kedua adalah fisik mencapai 30 persen, dan sisanya terdapat pada mental atlet. Fisik menjadi salah satu faktor penunjang penampilan atlet di atas lapangan. Untuk itu PBSI membaginya ke dalam lima komponen yakni ketahanan, kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi.

Sementara menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky, mengungkapkan bahwa tim pelatih harus memaksimalkan performance analysis, di mana Indonesia sudah tertinggal dengan dari negara-negara pesaing dalam penggunaan teknologi di dunia bulutangkis ini.

Lebih lanjut, Rexy mencontohkan kasus saat pasangan nomor satu dunia asal China, Bao Yixin/Tang Jinhua dikalahkan oleh Anggia Shitta/Della Destiara. Akibat kekalahan tersebut, Rexy yakin pihak China langsung menganalisis berbagai aspek dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi tim pelatih serta atlet Indonesia di pertemuan mereka selanjutnya.

Dengan terciptanya parameter fisik atlet pelatnas, maka PP PBSI berharap dapat mempersiapkan atlet semaksimal mungkin jelang pengiriman ke sebuah turnamen. Parameter fisik atlet pelatnas ini juga merupakan salah satu syarat bagi seorang atlet, apakah ia layak atau tidak untuk berangkat ke sebuah turnamen.

(Fetra Hariandja)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement