Owi/Butet berhasil memenangkan pertandingan melalui dua set langsung, 17-21, 16-21. Tanda-tanda kemenangan kedua pebulutangkis ganda campuran kebanggaan Indonesia itu sudah terlihat di set pertama, setelah unggul jauh 11-7 sampai 16-10.
Pun begitu di set kedua, Owi/Butet mampu mengatur tempo permainan dengan baik dan tidak membiarkan Xu/Ma memainkan permainannya untuk memenangkan set. Owi/Butet pun belajar dari pengalaman saat dikalahkan di Denmark Open.
“Sebetulnya di Denmark Open lalu, kami sudah benar mainnya, hanya saja saat poin kami tersusul, kami kehilangan konsentrasi. Berbeda dengan di sini, tadi lawan sempat mengejar poin, tetapi kami tetap fokus dan tak mau berpikir terlalu jauh, yang penting dapat satu demi satu poin dan kami tetap tenang,” ujar Tontowi seperti dilansir situs resmi PBSI, Minggu (26/10/2014).
“Kalau bertanding melawan pasangan yang selevel, lengah satu dua poin saja sangat berbahaya. Kadang kami kalau terkejar, kami panik, malah kami tertekan. Kalau kami tenang, malah mereka yang goyang,” sambung Liliyana.
“Dari awal kami harus benar-benar siap, lawan mau main apa saja kami siap. Waktu mau masuk lapangan, kami sudah berpikir mau lawan main serang atau reli, pokoknya kami sudah antisipasi. Tidak boleh berpikir bahwa bahaya kalau diajak main reli dan sebagainya, intinya juga harus siap capek,” pungkasnya.
Kemenangan ini membawa Owi/Butet ke final dan akan melawan due pebulutangkis asal Inggris. Mereka adalah Chris Adcock dan Gabrielle Adcock
(Fetra Hariandja)