Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Betapa Susahnya Dukung Indonesia

Deddy Pranata , Jurnalis-Rabu, 16 November 2011 |21:13 WIB
Betapa Susahnya Dukung Indonesia
A
A
A

PALEMBANG - Perhelatan akbar olaharaga SEA Games XXVI 2011 di Palembang, Sumatera Selatan berhasil menyedot animo luar biasa dari beragam kalangan masyarakat. Mereka hadir untuk mendukung langsung kontingen Indonesia di tiap venue dalam komplek Jakabaring Sport City (JSC).
 
Warga yang berbondong-bondong datang biasanya tidak sendiri melainkan bersama keluarga, rekan kuliah atau sekolah. Banyak kendala dikeluhkan sebagian calon penonton, mulai dari parkir kendaraan yang relatif jauh dari gerbang utama JSC sampai pada penegakan aturan yang tebang pilih.
 
Penjagaan ketat di gerbang utama siap menyambut mereka, di titik ini warga mengeluhkan penyitaan rokok tiap warga yang akan masuk ke dalam komplek, bahkan wartawan pun tidak luput dari penyitaan.
 
"Biasanya kan cuma korek, sekarang rokok juga disita petugas, alasannya komplek JSC merupakan kawasan Go Green yang harus bebas asap rokok," kata Deny Pratama salah satu warga di depan gerbang masuk.
 
Pengamatan okezone di lapangan, di sekitar lokasi pertandingan masih banyak warga bahkan petugas keamanan yang bebas merokok. "Tidak masalah bagi kami tidak merokok di dalam komplek JSC, tapi aturan ini harus adil dan ditaati siapa pun termasuk petugas keamanan. Kalau seperti ini, apanya yang Go Green," tegasnya.
 
Keterbatasan jumlah armada angkutan penumpang di dalam komplek JSC berdampak panjangnya antrian warga yang akan menumpang menuju venue atau sebaliknya. Tidak sedikit warga yang memilih berjalan kaki di tengah terik matahari karena tidak mendapat tempat di armada angkutan yang disediakan panitia.
 
Keinginan untuk mendukung kontingen Indonesia seakan memberi tenaga tambahan warga yang rela berjalan untuk jarak yang tidak dekat. Keluhan transportasi juga banyak diutarakan awak media peliput SEA Games.
 
Kendala warga untuk mendukung Merah Putih belum juga usai, sesampainya di venue pertandingan, para warga yang penuh semangat dengan hati yang tulus untuk mendukung Garuda harus merogoh kocek sebesar Rp 25 ribu untuk bisa menyaksikan atlet Indonesia berlaga.
 
Ironinya, para suporter bayaran dengan atribut negara lain, bebas keluar masuk venue tanpa dipungut biaya sepeser pun.
 
Beberapa venue olahraga favorit seperti renang dan senam di dalam komplek JSC memasang tarif masuk sebesar Rp 25 ribu, sementara venue yang lain yakni menembak, panjat tebing, sepatu roda dan petaque tidak meberlakukan tiket masuk.
 
"Kita yang jelas-jelas datang mendukung Indonesia harus bayar, sedangkan suporter bayaran yang mendukung negara lain tidak dipungut bayaran," kata Eja Radial, salah satu anggota Singa Mania yang datang ke venue Aquatic.
 
Menurutnya, kedatangan puluhan anggota suporter Sriwijaya FC tersebut untuk memberi dukungan kepada Merah Putih. Dikatakan Eja permasalahan bukan terletak dari besarnya biaya tiket masuk, melainkan perlakuan istimewa terhadap suporter bayaran yang bisa masuk tanpa harus membeli tiket.
 
"Demi Indonesia, kami siap membeli tiket masuk. Tapi kami harap suporter bayaran juga demikian, setiap hari mereka diberi uang saku jadi tidak mungkin tidak sanggup membeli tiket," pungkasnya.

(A. Firdaus)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement