GERNO DI LESMO - Kubu Yamaha membantah spekulasi yang menyebut Valentino Rossi memutuskan hengkang karena pihak Yamaha gagal mendepak Jorge Lorenzo. Bos tim Yamaha, Lin Jarvis menjelaskan duduk permasalahan yang membuat pihaknya memutuskan melepas The Doctor.
Sejak beberapa bulan terakhir, Yamaha memang ramai diisukan mendapat ultimatum dari Rossi. Puncaknya pun terjadi pada seri MotoGP Prancis di Le Mans, di mana saat itu Rossi menegaskan hanya ingin memperbaharui kontraknya bila Lorenzo didepak dari skuad.
Namun, kabar ultimatum tersebut langsung dibantah Jarvis yang menyebut keputusan Yamaha melepas Rossi adalah demi kebaikan tim. Jarvis menilai, rivalitas antara Rossi-Lorenzo sudah semakin meruncing dan berpotensi bisa menghancurkan tim bila terus dipertahankan.
“Kami sebenarnya senang bila mampu mempertahankan keduanya,” tutur Jarvis sebagaimana dikutip MCN, Kamis (25/11/2010).
“Kami telah menawarkan perpanjangan kontrak selama dua tahun untuk Rossi. Sejak awal, kami sangat berharap Jorge dan Valentino bisa terus bekerja sama,” tambahnya.
“Tapi, kami sadar semua itu sulit terealisasi. Situasi semakin sulit setelah kami melihat perkembangan signifikan yang ditunjukkan Jorge dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, rivalitas antara dua pembalap hebat ini juga kian tumbuh semakin runcing. Jadi, sulit bagi kami untuk mempertahankan keduanya, dan kami harus memilih salah satu demi kebaikan tim,” lanjutnya.
“Melihat kenyataan yang ada, dimana Casey Stoner bergabung dengan Honda, itu berarti para pesaing kami juga semakin menunjukkan rasa laparnya akan gelar. Akhirnya, demi kebaikan tim, Rossi memilih bergabung dengan Ducati sementara Jorge memilih bertahan,” tutup Jarvis.
Dalam kesempatan ini, Jarvis juga sempat memberikan prediksinya terkait jalannya kompetisi musim depan. Melihat komposisi pembalap yang nyaris merata di setiap tim -Honda dengan tiga pembalap Stoner, Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso, Ducati dengan Rossi dan Nicky Hayden dan Yamaha dengan duet Lorenzo dengan Ben Spies-, Jarvis menegaskan bahwa peluang Yamaha untuk mempertahankan supremasinya di tiga musim terakhir bakal sulit terwujud.
(Achmad Firdaus)