“Mari kita terus menjaga semangat, melestarikan budaya, dan memastikan Pencak Silat semakin hadir dan dikenal di tengah peradaban dunia. Selain melestarikan pakem-pakem lama, kita juga perlu menciptakan inovasi baru yang tetap berakar pada tradisi,” kata Fadli. Pernyataan ini disambut meriah oleh para peserta dan masyarakat yang hadir.
Ketua Panitia, Refli Cahyadi, pada kesempatan yang sama menyampaikan rasa bangga terhadap Pencak Silat tradisi. Menurutnya selama ini silat tradisi perlu untuk disiarkan dan diperkenalkan secara lebih luas.
“Melalui event seperti inilah teman-teman, para guru besar, dan semua yang berkecimpung dalam silat tradisi merasa bangga karena mendapatkan perhatian, dan juga sekaligus memberikan hormat kepada Bapak Menteri yang begitu mendukung kami dalam penyelenggaraan festival ini,” tuturnya.
Turut hadir mendampingi Menteri Kebudayaan pada penutupan Festival Pencak Silat Tradisi Se-Jabodetabek dan Banten, yaitu Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja. Hadir pula Wakapusjarah TNI, Kolonel Sus Geraldus Maliti; Ketua Komite Pencak Silat Tradisi Indonesia (KPSTI), Mahfu Abdulrahman; Kepala Museum Satria Mandala, Letkol Adm Dr. Saparudin Barus; serta Pembina Festival, Syarif Hidayatullah.
Festival Pencak Silat Tradisi Se-Jabodetabek dan Banten menjadi wadah bagi para pesilat tradisi, seniman, dan masyarakat dari berbagai daerah untuk memperkokoh persaudaraan dalam bingkai kebhinekaan.