Gregoria Mariska menyadari masalah yang mereka alami harusnya bisa diselesaikan secara baik-baik di antara mereka berdua. Apalagi situasi kala itu, mereka masih sama-sama menyesuaikan sejak Indra Wijaya ditunjuk menjadi kepala pelatih pada Maret 2023.
(Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putri utama Indonesia saat ini. (Foto: Humas PP PBSI)
"Mungkin masalahnya bisa diselesaikan dengan saya dan coach Indra tapi ya karena videonya sudah beredar jadi banyak asumsi seperti yang enggak aslinya. Tapi ya sejauh ini dengan masalah itu saya belajar banyak untuk menyesuaikan posisi koh Indra. Mungkin koh Indra butuh penyesuaian, seperti aku butuh penyesuaian ke koh Indra, kita berdua masih saling harus menyesuaikan," sambungnya.
Kini, seiring berjalannya waktu, Gregoria dan Indra sudah saling memaafkan atas situasi tersebut. Mereka mencoba saling mengerti satu sama lain dan terus melakukan adaptasi.
"Sudah (saling memaafkan). Saat masalah itu muncul saya memikirkan di game ini saya harus main bagus, di game ini saya harus menang. Tapi di saat yang bersamaan juga saya tahu saya belum sepenuhnya adjust dengan koh Indra. Ya jadi seperti itulah maksudnya permasalahannya tuh," kata Gregoria.
"Jadi ya saya enggak membenarkan cara saya kayak gitu sama sekali, cuma ya itu untuk pembelajaran saja karena saya tahu, saya harusnya enggak seperti itu dengan pelatih saya sendiri yang saat itu membantu saya di pertandingan itu," urainya.
Di BWF World Tour Finals 2023, Gregoria Mariska tersingkir di fase grup. Ia kalah bersaing dengan An Se-young dan Tai Tzu-ying yang kompak lolos ke semifinal.
(Ramdani Bur)