MILTON KEYNES – Kepala Tim Red Bull Racing (RBR), Christian Horner, dilaporkan karena kasus pelecehan. Kini karen kasus tersebut, karier Horner di dunia balap Formula One (F1) pun terancam berakhir.
Horner tampaknya harus siap-siap meninggalkan pekerjaanya di Red Bull Racing. Pasalnya kasus yang menimpa Horner bisa dikatakan cukup serius bahkan disebut ia takkan selamat dari penyelidikan yang menyebutkan dirinya sudah melakukan perilaku tidak pantas dan pelecehan.
Pada 5 Februari 2024 lalu, Horner diserang dengan tuduhan mengenai perilaku tak pantas dan pelecehan oleh seorang karyawan di timnya. Namun, dia dengan cepat membantah klaim tersebut dan menegaskan tak akan mundur dari jabatannya.
Akan tetapi, Red Bull mengatakan bahwa mereka menanggapi tuduhan terhadap Horner dengan sangat serius meskipun pria berusia 50 tahun itu telah menjadi kepala tim mereka sejak debut di F1 pada 2005 silam. Alhasil, kini Horner harus berjuang keras untuk menyelamatkan kariernya.
Namun, menurut laporan BBC yang dilansir dari Daily Star pada Senin (12/2/2024), bahwa orang dalam F1 yang berdiskusi dengan Red Bull tidak mengharapkan Horner bertahan memegang dapukannya. Meski begitu, laporan tersebut mengklaim Horner adalah orang yang kuat dan berpengaruh baik di Red Bull maupun di dunia F1, sehingga klaim ini masih harus dilihat apakah kasus tersebut bisa menjatuhkan kariernya atau tidak.
The Sun juga melaporkan bahwa seorang sumber mengatakan ‘Christian belum dipecat atau diminta mengundurkan diri dan dia tidak akan mengundurkan diri,’. Dia juga menambahkan bahwa ‘Ini bukan persidangan dan kami tidak akan mendapatkan jawaban dan hasil dari keputusan tersebut dalam waktu dekat,’.
“Ini bukanlah sesuatu yang bisa diperbaiki secepat itu. Orang-orang berharap hal ini akan berakhir sebelum musim F1 dimulai, tapi hal itu tidak akan terjadi,” pungkas sumber tersebut.
Horner sendiri baru menjalani pemeriksaan selama delapan jam oleh Red Bull pada Jumat, 9 Februari 2024 lalu. The Race pun mengklaim bahwa kesimpulan dari penyelidikan tersebut diperkirakan tidak akan selesai sebelum peluncuran mobil F1 2024 milik tim berlogo Banteng Merah itu pada 15 Februari nanti.
Bahkan, mereka juga memprediksi bahwa penyelesaian kesimpulannya bisa lebih lama lagi. Bisa jadi, hal tersebut masih berlangsung ketika seri pertama F1 2024 dimulai di GP Bahrain pada 2 Maret mendatang.
Patut ditunggu bagaimana nasib Horner nantinya di Red Bull. Apakah kasus itu bisa menjatuhkan takhtanya yang telah membantu tim yang bermarkas di Milton Keynes itu berjuang di F1 sejak 19 tahun lalu.
(Rivan Nasri Rachman)