SISTEM Swiss adalah format turnamen catur non-eliminasi yang menampilkan jumlah putaran kompetisi yang tetap, tetapi jauh lebih sedikit daripada turnamen round-robin; dengan demikian setiap pesaing tidak memainkan semua pesaing lainnya.
Dalam sistem Swiss, setiap pemain akan memainkan sejumlah putaran yang telah ditentukan sebelumnya, biasanya 5-7 putaran. Pada setiap putaran, pemain akan dipasangkan dengan pemain lain yang memiliki jumlah poin yang sama atau hampir sama. Pemenang akan mendapatkan 1 poin, remis akan mendapatkan 0,5 poin, dan kalah akan mendapatkan 0 poin.
Pemenang turnamen adalah pemain dengan jumlah poin terbanyak pada akhir turnamen. Jika dua pemain memiliki jumlah poin yang sama, maka tiebreaker akan digunakan untuk menentukan pemenang. Tiebreaker yang umum digunakan adalah:
a. Head-to-head: Hasil pertandingan langsung antara kedua pemain.
b. Buchholz/Solkoff: Jumlah poin dari lawan yang pernah dikalahkan.
c. Sonneborn-Berger: Jumlah poin dari lawan yang pernah dikalahkan ditambah setengah dari poin tiap lawan yang ditahan remis.
d. Progressive score: Jumlah nilai perorangan seluruh babak.
e. Jumlah kemenangan ketika pegang buah hitam.
Sistem Swiss memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan format turnamen lainnya, seperti:
a. Lebih hemat waktu dan biaya, karena tidak perlu memainkan semua pertandingan secara bersamaan.
b. Lebih adil bagi semua pemain, karena setiap pemain memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan turnamen.
c. Lebih menarik bagi penonton, karena tidak ada pemain yang tersingkir sebelum turnamen berakhir.
Sistem Swiss digunakan dalam berbagai jenis turnamen catur, mulai dari turnamen lokal hingga turnamen internasional. Turnamen catur yang paling terkenal yang menggunakan sistem Swiss adalah Olimpiade Catur.
(Reinaldy Darius)