MISANO – Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez melalukan berbagai cara untuk bisa finis di posisi terbaik saat mentas di sprint race MotoGP San Marino 2023. Termasuk di antaranya ia menggunakan teknik towing untuk bsia finis di peringkat 10 besar.
Ya, The Baby Alien -julukan Marquez- berhasil finis di urutan ke-10 dalam sprint 13 lap di MotoGP San Marino 2023, Sabtu 9 September 2023 malam WIB. Dia berjarak dua detik saja dari adiknya, Alex Marquez dari Gresini Ducati, yang berada tepat di depannya, tetapi terpaut 11,3 detik dari sang pemenang, Jorge Martin dari Pramac Ducati.
Kendati demikian, juara MotoGP enam kali itu menjadi pembalap Honda terbaik dalam sprint tersebut. Sebab, tiga pembalap Honda lainnya, Takaaki Nakagami, Stefan Bradl dan Joan Mir berada di urutan 21, 22 dan 23 alias tiga urutan terbelakang meski Bradl terlempar karena terkena penalti tiga detik akibat melanggar batas lintasan.
Meski begitu, Marc mengatakan bahwa motor RC213V-nya memang tak punya kecepatan untuk bisa bersaing dengan para pembalap yang ada di barisan depan. Alhasil, dia sengaja memberikan jalan bagi sang adik untuk menyalipnya agar bisa melakukan towing padanya.
“Dalam sprint saya tidak memiliki kecepatan untuk mengikuti orang-orang teratas di beberapa lap pertama. Kemudian saudara laki-laki saya, Alex menyusul saya dan saya melihat bahwa bukan hanya dia saja, tapi pembalap lain juga,” kata Marquez dilansir dari Speedweek, Minggu (10/9/2023).
“Saya tahu dari sesi latihan bahwa dia memiliki kecepatan yang lebih baik. Jadi saya membiarkannya lewat dan kemudian menggunakannya untuk membuka celah antara saya dan pembalap lain,” tambahnya.
Untuk diketahui, towing adalah cara pembalap membuntuti lawan lain tepat di balakangnya. Hal tersebut dilakukan seorang pembalap untuk mendapatkan keuntungan slipstream. Slipstream sendiri merupakan aliran angin bebas atau free air yang mengalir tepat di belakang pembalap.
Marquez menyebut hal itu dilakukan sebagai bagian dari cara cerdiknya untuk bisa finis di papan tengah. Sebab jika tidak melakukan towing, dia akan kesulitan untuk menjauh dari kejaran para pembalap lainnya yang berada di belakangnya.
“Saya harus pintar. Jadi hari ini saya menggunakan slipstream dari setiap pembalap yang lebih cepat yang menyalip saya untuk unggul dari yang lain. Saya tidak terlibat dalam duel apa pun,” jelas pembalap berusia 30 tahun itu.
“Di awal balapan misalnya ada duel antara Binder, Vinales, Quartararo, tapi saya tidak terlibat di dalamnya. Saya hanya mencoba menemukan kecepatan saya karena saya tahu saya tidak memiliki kecepatan untuk melawan mereka. Saya hanya harus menggunakannya untuk melarikan diri dari yang lain dan menjadi lebih santai pada akhirnya,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)