Kisah Fajar Alfian, Rasakan Momen Manis dan Pahit di Pentas All England

Bagas Abdiel, Jurnalis
Sabtu 12 Agustus 2023 15:56 WIB
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juara All England 2023. (Foto: Reuters)
Share :

Setelah All England 2022, tekad Fajar/Rian untuk bangkit pun perlahan berbuah manis. Bak pelecut, peringatan dari coach membawa Fajar/Rian untuk langsung membuktikan diri.

Setelah All England, Fajar/Rian tancap gas. Mereka bahkan langsung sukses merebut gelar juara di turnamen Swiss Open 2022. Gelar itu dipastikan jadi milik pasangan berjuluk Fajri itu usai mengalahkan wakil Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, di final dengan skor 21-18 dan 21-19.

Bahkan hampir secara berturut-turut, Fajar/Rian terbilang konsisten menjadi juara, lolos ke final, atau semifinal hingga akhir tahun. Puncaknya pada akhir 2022, Fajar/Rian menobatkan diri menjadi pasangan peringkat satu dunia.

Belum sampai di situ, Fajar akhirnya juga meraskan momen paling membahagiakan kala mentas di All England 2023. Seolah menjadi pembalasan kegagalan tahun lalu, Fajar bersama Rian akhirnya keluar sebagai juara.

All England 2022 gugur di babak pertama, maka tahun ini Fajar/Rian melejit di posisi pertama. Mereka memastikan gelar juara di ajang Super 1000 itu usai mengalahkan seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di final dengan skor 21-17 dan 21-14.

"Momen paling membahagiakan hingga di titik ini adalah kemarin juara All England 2023. Gelar itu artinya sangat besar," kata Fajar.

"Apalagi di All England sebelumnya, tahun 2022 itu kan sempat kena warning juga kalau Fajar/Rian katanya sudah habis. Tapi pas All England berikutnya (2023) bisa juara. Momen itu kayak bahagia banget karena bisa membuktikan diri," tegas pemain asal Majalaya, Bandung itu.

Kini, ketika mereka sudah ada di titik tertinggi, Fajar tidak akan melupakan momen terpuruknya tahun lalu. Satu kata yang menggambarkan situasinya saat ini adalah bersyukur.

"Bersyukur. Satu kata yang paling penting itu bersyukur karena tidak menyangka bisa sejauh ini di bulu tangkis. Tapi kalau sudah di sini, kita tidak puas. Dalam arti, jangan puas sampai kita sudah ranking satu, sudah juara dan lain-lain, kita puas. Tidak ada yang puas," terang Fajar.

"Banyak mungkin orang menilainya kita puas, tapi tidak. Kalau kita puas, ya mungkin setiap hari kita tidak latihan, sudah cukup. Tapi kan kita juga setiap hari latihan, setiap hari keluar keringat dari ujung kaki sampai ujung rambut. Jadi kalau sudah seperti ini, tidak ada yang puas. Pengen lebih dan lebih terus," tutupnya.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya