Kalah telak di gim pertama, Jonatan mengungkapkan bahwa strategi yang direncanakannya tak berjalan dengan baik sehingga dirinya kesulitan keluar dari tekanan lawan. Alhasil, dia mencoba bermain lebih agresif di gim kedua dan bisa lama memimpin meski kemudian lengah di poin-poin kritis.
Akan tetapi, Jonatan tetap tak bisa mengalahkan Axelsen. Ia pun mengakui tidak mudah menghadapi Axelsen
“Tidak mudah bertanding dengan dia. Memang harus siap capek dan harus lebih sabar,” sambung Jonatan.
Bagi Jonanta, kekalahan itu membuatnya mengulangi pencapaian yang sama di turnamen Super 750 tersebut pada empat tahun silam. Kala itu, dia juga harus pulang sebagai runner up setelah tumbang dari jagoan tuan rumah, Kento Momota, di partai pamungkas.
Sementara bagi Axelsen, kemenangan ini membuatnya menyabet titel keempatnya tahun ini. Dia pun bakal semakin kukuh di ranking satu dunia.
(Rivan Nasri Rachman)