JAKARTA – Nova Widianto resmi meninggalkan pelatnas PBSI untuk menjadi pelatih ganda campuran tim bulu tangkis Malaysia. Terkait kabar ini, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pun angkat bicara.
Pada Rabu (21/12/2022), Nova Widianto diumumkan resmi direkrut Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM). Dia akan dikontrak selama dua tahun ke depan.
Nova ditunjuk menjadi pelatih ganda campuran di pelatnas Negeri Jiran -julukan Malaysia. setelah Dia meninggalkan jabatannya di PBSI usai menjadi kepala pelatih ganda campuran Indonesia sejak 2021.
Pelatih berusia 45 tahun itu menuliskan dalam surat yang ditandatanganinya pada 1 Desember 2022, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala pelatih ganda campuran di pelatnas PBSI. Surat tersebut diserahkan kepada pengurus PBSI pada 15 Desember 2022. Selanjutnya, surat pengunduran diri tersebut pun diteruskan kepada Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna.
BACA JUGA: Terungkap! Ini Alasan Nova Widianto Tinggalkan Pelatnas PBSI untuk Latih Tim Bulu Tangkis Malaysia
"Hanya untuk diketahui, sejauh ini kami masih menunggu petunjuk dari Pak Ketum,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, dilansir dari rilis PBSI, Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut, Rionny mengungkapkan PBSI tak ada hak untuk menolak keputusan Nova mencari tantangan di luar negeri. Sebab, itu merupakan haknya untuk memutuskan jalur kariernya sendiri.
“Keputusan Nova untuk mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI tersebut, merupakan hak si pelatih. PBSI tentu tidak bisa menolak,” tutur Rionny.
“Kita tidak kuasa untuk menghalang-halangi pelatih yang mencari tantangan di mana saja, termasuk di luar negeri,” jelasnya.
Juara dunia dua kali itu pun mengunjungi Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, pada hari ini, Selasa (21/12/2022) untuk berpamitan. Dalam kesempatan itu, dia pun mengungkapkan kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, baru akan resmi melatih di Negeri Jiran per 1 Januari 2023.
Nova juga membeberkan sudah mulai dihubungi oleh BAM sejak berakhirnya gelaran Japan Open 2022 pada Agustus. Dia memutuskan menerimanya karena tawaran yang diberikan oleh BAM lebih menggiurkan ketimbang PBSI.
(Djanti Virantika)