Watanabe/Higashino berhasil bangkit untuk mengejar ketertinggalan poin, setelah interval. Alhasil, mereka berhasil menyamakan skor menjadi 17-17 dari Puavaranukroh/Taerattanachai.
Meski sempat memimpin keunggulan, tetapi Watanabe/Higashino gagal mengamankan kemenangan di gim kedua dan harus menyerah 21-13 dari Puavaranukroh/Taerattanachai.
Sementara pada awal gim ketiga, Watanabe/Higashino gagal menunjukkan penampilan apik dan harus tertinggal dari Puavaranukroh/Taerattanachai dengan skor 1-3. Usaha mereka untuk mengejar ketertinggalan masih belum berhasil, setelah lawan terus menambah keunggulan untuk memimpin 1-6.
Watanabe/Higashino tampak kesulitan untuk mendapatkan poin, sehingga membuat mereka semakin tertinggal dari Puavaranukroh/Taerattanachai dengan skor 1-8. Meski begitu, mereka berhasil menambah beberapa poin, tetapi masih tertinggal 5-11 di interval gim kedua.
Meski memberikan perlawan seusai interval, tetapi Watanabe/Higashino masih belum berhasil membalikan keunggulan dan semakin tertinggal dengan skor 12-18. Alhasil, Watanabe/Higashino harus menyerah dengan skor 18-21 dan membuat mereka harus merelakan gelar juara kepada Puavaranukroh/Taerattanachai.
(Hakiki Tertiari )