Perempuan berusia 36 tahun itu pun berterima kasih kepada BWF dan PBSI, serta rekan-rekan dan pelatih yang telah membimbingnya hingga sampai ke titik ini. Yang tidak kalah penting, dia juga bersyukur kepada para fans yang selalu menggemuruhkan Istora untuk mendukungnya dan pemain-pemain lainnya.
"Pastinya penghargaan ini akan saya ingat seumur hidup saya," ucap Lilyana.
Lilyana Natsir masuk BWF Hall of Fame karena segudang prestasinya di sektor ganda campuran. Bersama Nova Widianto, dia meraih banyak gelar, termasuk medali perak Olimpiade Beijing 2008 dan juara dunia 2005 dan 2007.
Prestasinya pun semakin mentereng ketika berpasangan dengan Tontowi Ahmad. Tontowi/Liliyana sukses merengkuh gelar hattrick All England (2012-2014), juara dunia 2013 dan 2017, serta medali emas Olimpiade Rio 2016.
Dengan prestasinya itu, Lilyana menjadi pebulu tangkis perempuan kedua dari Indonesia yang masuk BWF Hall of Fame. Sebelumnya, legenda tunggal putri Tanah Air, Susi Susanti, sudah lebih dulu meraihnya.
(Djanti Virantika)