JAKARTA – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, belum menentukan susunan pemain Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2020. Meski begitu, gambaran soal susunan pemain nantinya sudah dimiliki pihak PBSI.
Sebagaimana diketahui, Piala Thomas dan Uber 2020 rencananya akan digelar pada 9-17 Oktober 2021. Turnamen beregu ini akan berlangsung di Aarhus, Denmark.
Jelang perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020, Rionny Mainaky menjelaskan bahwa pihak PBSI masih memantau persiapan dan hasil terakhir para atlet Pelatnas. Tenggat waktu penentuan susunan pemain sendiri, diakui Rionny Mainaky, akan berada sampai 24 September 2021.
BACA JUGA: Untuk Olimpiade Paris 2024, Indonesia Bisa Andalkan Ganda Campuran Muda
“Nama-nama pemain belum ditentukan, tetapi gambarannya sudah ada. Kami punya waktu sampai 24 September 2021 mendatang. Kami masih mau pantau kesiapan mereka dan hasil latihan terakhir,” ujar Rionny, dikutip dari Djarum Badminton, Selasa (24/8/2021).
BACA JUGA: Tak Hanya Olimpiade Tokyo 2020, Ketum PBSI Ungkap Puncak Prestasi Bulu Tangkis yang Harus Dikejar
“Teman-teman atlet yang ikut Olimpiade baru kembali berlatih, saya juga baru masuk. Jadi nanti saya akan rapat dulu dengan pelatih untuk menyiapkan latihan secara maksimal,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Rionny mengatakan bahwa meski belum menentukan pemain yang diterjunkan untuk skuad Piala Thomas & Uber, para pelatih sudah mulai menjalani persiapan dasar. Hal ini dilakukan guna menuntaskan ambisi besar membawa Piala Thomas ke pangkuan Tanah Air.
“Kita lihat di Olimpiade kemarin, yang terlihat tidak mungkin menjadi mungkin dan itu harus dibuktikan. Di Piala Thomas ini, bukan berarti tidak mungkin. Sekarang, kami mawas diri, evaluasi, dan intropeksi sebenar-benarnya lalu persiapkan dengan bagus demi membawa kembali Piala Thomas ke Indonesia,” tuturnya.
Sedangkan di Piala Uber, PBSI juga menargetkan gelar juara untuk Indonesia. Tapi, itu semua harus dimulai dengan jadi juara grup di Piala Uber 2020 agar peluang juara lebih mudah didapat.
“Untuk Piala Uber, delapan besar saya yakin lolos, tapi lebih baik juara grup agar peluang ke semifinal lebih besar. Tapi bukan berarti targetnya semifinal. Targetnya juga kita bawa pulang Uber ke sini (Indonesia),” pungkasnya.
(Djanti Virantika)