TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga meminta masyarakat tak bepergian menjelang Paralimpiade Tokyo 2020. Pasalnya, kota tersebut mnegalai lonjakan kasus Covid-19 yang menembus rekor baru secara nasional.
Imbauan tersebut mengikuti rekomendasi pakar kesehatan untuk memperkuat keadaan darurat yang sekarang berlaku di ibu kota Jepang dan beberapa wilayah lainnya.
Beberapa hari setelah berakhirnya Olimpiade Tokyo, penyelenggara Paralimpiade memutuskan untuk mengadakan acara tersebut sebagian besar tanpa penonton untuk membatasi risiko penyebaran virus.
Baca juga: CdM Kontingen Indonesia Beberkan Target di Paralimpiade Tokyo 2020
Suga mengatakan pemerintah akan berusaha untuk menahan pergerakan masyarakat di area komersial, dan dia mendesak warga untuk menghindari bepergian selama liburan Obon Jepang.
Baca juga: Profil Karisma Evi, Calon Peraih Medali Emas Paralimpiade Tokyo 2020 dan Pemecah Rekor Dunia
"Saya ingin meminta warga untuk menghindari kembali ke kota asal mereka atau bepergian, dan menahan diri untuk tidak keluar jika tidak perlu," kata Suga, dikutip dari Reuters, Sabtu (14/8/2021).
Jepang sedang mengalami gelombang kelima COVID-19, didorong oleh varian delta yang sangat menular.
Penyelenggara Paralimpiade Tokyo, yang akan dimulai pada 24 Agustus, Kamis, sepakat untuk membatasi penonton, mengikuti jejak Olimpiade, surat kabar Yomiuri melaporkan. Namun, panitia kepada Reuters mengatakan belum ada keputusan tentang penonton.
Pemerintah Tokyo melaporkan 5.773 kasus baru COVID-19, Jumat, jumlah tertinggi dengan 227 pasien di antaranya memiliki gejala serius. Sementara, kasus baru secara nasional melebihi 20.000 kasus untuk pertama kalinya, menurut NHK.