TOKYO – Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, harus menelan pil pahit di Olimpiade Tokyo 2020. Gagal membawa pulang satu pun medali, Djokovic mengakui bahwa pencapaian ini bukanla hal yang ideal.
Sebagaimana diketahui, Novak Djokovic sejatinya tampil di dua nomor pada cabang olahraga (cabor) tenis Olimpiade Tokyo 2020. Dia mentas di nomor tunggal putra dan juga ganda campuran.
Di tunggal putra, Djokovic harus menyerah dari Pablo Carreno Busta pada perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020. Karena kekalahan itu, petenis putra nomor satu dunia itu hanya satu kali merasakan medali perunggu di ajang Olimpiade, yakni pada 2008.
BACA JUGA: Gagal di Tunggal Putra, Novak Djokovic Tak Dapat Perunggu di Ganda Campuran Olimpiade Tokyo 2020
Selain itu, Djokovic harus rela memberikan kemenangan tanpa melakoni laga di ganda campuran tenis Olimpiade Tokyo 2020. Petenis Serbia itu rela melepas medali perunggu karena mengalami cedera.
Djokovic seharusnya menjalani pertandingan bersama rekan setimnya, Nina Stojanovic, di perebutan medali perunggu ganda campuran. Mereka seharusnya tanding melawan wakil Australia, John Peers/Ashleigh Barty, Sabtu 31 Juli 2021.
Karena memilih mundur, Djokovic akhirnya tidak membawa pulang medali apa pun dari Olimpiade Tokyo 2020. Sebenarnya, Djokovic mengharapkan posisi teratas di ajang Olimpiade. Namun sayangnya, harapan itu sirna. Dia mengakui pencapaiannya selama ini di Olimpiade bukanlah hal ideal.
“Sayangnya, untuk ketiga kalinya di Olimpiade, saya kalah di semifinal. Saya memenangkan medali hanya sekali. Maksud saya, hanya medali perunggu. Akan tetapi untuk standar, harapan, dan keinginan saya, itu bukanlah hasil yang ideal,” kata Djokovic, mengutip dari Tennis Head News, Selasa (3/8/2021).
Namun, Djokovic mengakui bahwa semua kekalahan itu bukan menjadi penyesalan. Sebab, dia merasa sudah memberikan segalanya.
“Saya tidak menyesal datang atau memberikan segalanya (di Olimpiade Tokyo 2020). Bagaimana saya bisa menyesal, itu normal ketika Anda berada di Olimpiade mewakili negara Anda,” tutur petenis berusia 34 tahun tersebut.
(Djanti Virantika)