Pemuda berusia 21 tahun ini menjelaskan, dia memang sudah berambisi meraih medali di Tokyo. Terutama sejak lifter putri Windy Cantika berhasil merebut medali perunggu di kelas 49kg putri 24 Juli lalu atau tepat sehari setelah opening ceremony Olimpiade Tokyo.
“Sudah sejak (Windy) Cantika meraih medali perunggu saya itu uring-uringan dna tertekan karena saya juga ingin mendapatkan medali. Namun, saya tidak bisa barbicara dengan siapa-siapa. Paling ya menenangkan diri sendiri dengan berbicara saja gita, bahwa saya bisa dan saya mampu,” ujarnya lagi.
Rahmat yang turun di kelas 73 kg itu lolos ke Olimpiade Tokyo setelah Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) melakukan penyesuaian poin dan kelas dari setiap lifter pada 6 Juni lalu. Rahmat mengumpulkan 3,551.5311 poin, berdasarkan catatan resmi IWF.
Perjalanan Rahmat Erwin dalam meraih tiket Olimpiade bisa dibilang cukup mendebarkan. Pasalnya, berdasarkan data IWF hingga April 2021, Rahmat Erwin masih berada di peringkat ke-22 dunia.
(Rachmat Fahzry)