Sebagai informasi, ada format baru yang tersaji dalam bidding Olimpiade 2032. Negara yang berminat menjadi penyelenggara pesta olahraga terakbar empat tahunan di dunia itu harus melewati sejumlah tahapan.
Tahapannya terdiri dari interested party, continuous dialogue, targeted dialogue, yang kemudian menjadi preferred host. Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan (Future Host Commission) menjadikan waktu apply dokumentasi legal sebagai indikator penting dalam penetapan tahapan.
Perlu diketahui, Brisbane sudah mulai menyiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sejak 2015. Brisbane pun ditetapkan menjadi satu-satunya kandidat yang berstatus targeted dialogue sebelum dibawa dalam rapat IOC,
“Indonesia statusnya continuous dialogue, dan hanya satu targeted dialogue saja yang dipilih oleh Future Host Commission, yaitu Brisbane,” lanjut Okto.
“Kami tidak akan mundur dan ingin tetap berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade dengan menjadi satu-satunya targeted dialogue untuk Olimpiade 2036,” jelasnya.
Dalam jumpa pers Juli lalu, Presiden IOC, Thomas Bach, sendiri menjelaskan bahwa kandidat negara yang saat ini menjalani proses bidding, berpotensi mengambil bagian melanjutkan proses untuk menjadi tuan rumah di edisi berikutnya. Ada dua kemungkinan yang tersaji, yakni 2036 atau 2040.
(Djanti Virantika)