Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Ketum KOI: Kami Belum Mundur

Djanti Virantika, Jurnalis
Rabu 21 Juli 2021 19:24 WIB
Voting tuan rumah Olimpiade 2032. (Foto: Twitter/@iocmedia)
Share :

TOKYO – Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, memberi tanggapan terkait gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Okto -panggilan akrab Raja Sapta Oktohari- memberi tanggapan tenang.

Sebagaimana diketahui, Komite Olimpiade International (IOC) telah secara resmi menunjuk Brisbane, Australia, sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Brisbane terpilih setelah mengadakan pemungutan suara yang berlangsung di Jepang pada Rabu (21/7/2021).

Dalam voting itu, Brisbane dipastikan menang setelah dianggap calon tunggal yang mendapat dukungan Future Host Commission IOC. Sementara itu, Indonesia sendiri yang berstatus sebagai continues dialog, gagal mengamankan tempat.

BACA JUGA: SEA Games 2021 Ditunda, KOI Pastikan Pelatnas Terus Berjalan

Pada proses voting, IOC hanya bertanya tentang setuju atau tidaknya Brisbane menjadi tuan rumah. Hasilnya, 72 suara menyatakan setuju, sementara lima voting menolak. Proses penghitungan suara pun dilakukan kepada 80 peserta dengan voting 77 dianggap sah.

BACA JUGA: Resmi! Brisbane Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Indonesia Pupus Harapan

Menanggapi penetapan Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, Okto memberi jawaban tenang. Menurutnya, segala kemungkinan bisa terjadi karena waktu penyelenggaraan masih cukup panjang.

Sebab, masih ada waktu 11 tahun lagi untuk sampai ke Olimpiade 2032. Dengan begitu, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Pihaknya pun siap dengan hal tersebut.

“Ibarat pribahasa, genggam bara api, biar menjadi arang. Artinya, lakukan segala sesuata dengan kesabaran. Penetapan (Brisbane) tidak membuat kami mundur (menjadi tuan rumah Olimpiade),” kata Okto di Tokyo, Rabu (21/7/2021).

Sebagai informasi, ada format baru yang tersaji dalam bidding Olimpiade 2032. Negara yang berminat menjadi penyelenggara pesta olahraga terakbar empat tahunan di dunia itu harus melewati sejumlah tahapan.

Tahapannya terdiri dari interested party, continuous dialogue, targeted dialogue, yang kemudian menjadi preferred host. Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan (Future Host Commission) menjadikan waktu apply dokumentasi legal sebagai indikator penting dalam penetapan tahapan.

Perlu diketahui, Brisbane sudah mulai menyiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sejak 2015. Brisbane pun ditetapkan menjadi satu-satunya kandidat yang berstatus targeted dialogue sebelum dibawa dalam rapat IOC,

“Indonesia statusnya continuous dialogue, dan hanya satu targeted dialogue saja yang dipilih oleh Future Host Commission, yaitu Brisbane,” lanjut Okto.

“Kami tidak akan mundur dan ingin tetap berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade dengan menjadi satu-satunya targeted dialogue untuk Olimpiade 2036,” jelasnya.

Dalam jumpa pers Juli lalu, Presiden IOC, Thomas Bach, sendiri menjelaskan bahwa kandidat negara yang saat ini menjalani proses bidding, berpotensi mengambil bagian melanjutkan proses untuk menjadi tuan rumah di edisi berikutnya. Ada dua kemungkinan yang tersaji, yakni 2036 atau 2040.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya