JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, mengatakan siap pasang badan jika ada protes perolehan medali Timnas voli putri Indonesia. Hal itu sehubungan dengan perubahan status mantan atlet voli nasional Aprilia Manganang yang kini diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Saat masih diperkuat Aprilia Manganang, timnas voli putri meraih satu medali perunggu dan perak pada SEA Games Singapura 2015 dan Kuala Lumpur 2017. Tak menutup kemungkinan jika nantinya komite olimpiade negara-negara Asia Tenggara mendesak membatalkan medali tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Oktohari tak mau berspekulasi terlalu jauh. Namun, ia akan mencoba bernegosiasi dengan berbagai pihak jika gugatan tersebut benar-benar terjadi.
“Kami akan membantu dan mengurus dengan berbagai stakeholder agar prosesnya terlaksana dengan baik.Karena kepentingan KOI adalah kepentingan Indonesia sehingga kami akan bernegosiasi dengan berbagai pihak agar kami mendapat posisi tawar terbaik,” kata pria yang akrab disapa Okto di Kantor KOI, Jakarta.
Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan fakta ini. Kejadian serupa kasus Aprilia Manganang ini bukanlah yang pertama kalinya di dunia olahraga.
BACA JUGA: 5 Fakta Menpora Respons Aprilia Manganang yang Ternyata Laki-Laki Tulen
Ia juga meminta kepada masyarakat agar tidak menyalahkan ataupun menyudutkan sang atlet. Sebab, mereka juga telah mengikuti berbagai proses, baik sebelum, selama dan setelah penyelenggaraan SEA Games. Sebab bagaimanapun perubahan status Aprilia Manganang sepenuhnya menjadi wewenang tim medis.