JAKARTA – PBSI memutuskan untuk mengirimkan skuad berbeda ke ajang Swiss Open (Super 300) dan All England 2021 (Super 1000). Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky.
Rionny menjelaskan bahwa seluruh pemain yang akan tampil di Swiss Open pada 2-7 Maret 2021 tidak akan mengikuti All England pada 17-21 Maret 2021. Ia mengatakan bahwa adanya waktu terbatas terkait harus karantina sepulang dari Swiss, PBSI khawatir persiapan para pemain menjadi kurang maksimal.
Baca juga PBSI Resmi Tarik Anthony Ginting, Praveen/Melati, dan Greysia/Apriyani dari Swiss Open
“Iya jadi untuk pemain-pemain Swiss itu tidak mungkin untuk lanjut tampil di All England. Karena secara persiapan tidak memungkinkan mereka bisa bermain maksimal,” ungkap Rionny, mengutip dari laman resmi PBSI, Kamis (25/2/2021).
“Ketika mereka pulang dari Swiss kam perlu karantina dulu di Jakarta, jadi waktunya tidak cukup untuk mengejar ke Birmingham,” lanjutnya.
Sementara itu, jika skuad tetap berlanjut ke Swiss, Rionny mengkhawatirkan kondisi atlet yang akan cukup lama berada di Inggris. Apalagi, penyebaran Covid-19 di Inggris masih cukup tinggi, terutama terkait adanya virus Corona baru.
Baca juga Jonatan Christie, Chico, dan Putri Batal Tampil di Swiss dan Jerman Open 2021
“Kalau mereka langsung lanjut ke Birmingham pun risikonya besar, karena di sana penyebaran Covid-nya masih tinggi,” sambungnya.
Karena itu, pihaknya memutuskan untuk membagi dua skuad yang akan bertanding di dua turnamen tersebut. Terlebih dua turnamen tersebut memiliki prioritas berbeda, di mana Swiss Open masuk dalam perhitungan Olimpiade. Sedangkan All England tidak, tetapi turnamen bergengsi.