Bagnaia Tegaskan Sudah Tak Takut Berduel dengan Rossi

BOLOGNA – Pembalap Tim Mission Winnow, Francesco Bagnaia, mengaku sudah sangat siap mengalahkan Valentino Rossi. Meski harus diakui, Bagnaia sempat memiliki perasaan tak enak kala punya kesempatan menyalip Rossi sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, Bagnaia memang sempat berkesempatan menjadi pembalap di bawah naungan Rossi. Hal tersebut terjadi kala Bagnaia mengenyam pendidikan di akademi balap VR46, yang merupakan milik Rossi.

Tidak hanya itu, Bagnaia juga sempat dipercaya untuk membela Tim Sky Racing VR46 pada kejuaraan dunia Moto2 selama dua musim atau tepatnya pada 2017 dan 2018. Bahkan, Bagnaia berhasil menjadi juara dunia bersama Tim Sky Racing di Moto2 2018.

Keberhasilan itu pun membawa Bagnaia naik kasta menjadi pembalap MotoGP dengan membela Pramac Ducati. Tampil di kelas primer, membuat Bagnaia pun mau tak mau berhadapan dengan Rossi selaku mantan mentornya.

Baca Juga: Berkarier Panjang, Valentino Rossi Penting untuk Penggemar MotoGP 

Dengan segala kontribusi yang diberikan Rossi dalam perjalanan karier Bagnaia sebagai pembalap profesional, membuatnya sempat diragukan bisa benar-benar tampil serius kala bertarung dengan The Doctor –julukan Rossi– dalam sebuah balapan.

Bagnaia sendiri mengakui bahwa dirinya memang sempat merasa tidak enak hati apabila menyalip Rossi dalam sebuah balapan. Akan tetapi hal berbeda dirasakan oleh Bagnaia pada saat ini. Ya, ia mengaku sudah tidak takut untuk menyalip Rossi bila dapat kesempatan tersebut.

“Saya lebih kepikiran situasi seperti ini pada kejuaraan dunia tahun lalu. Saya sering kepikiran ketika saya melaju di belakang Vale. Saya sendiri tidak tahu mengapa hal seperti itu saya rasakan,” jelas Bagnaia, seperti dikutip dari GPOne, Rabu (30/12/2020).

“Akan tetapi pada kejuaraan dunia tahun ini, saya merasa lebih nyaman berada di atas motor. Pada saat harus berkesempatan melawan Vale, maka saya melawannya seperti kami sedang balapan di Ranch,” sambungnya.

“Kini saya sudah jarang menimbang-nimbang untuk menyalip Vale. Ini memang terasa cukup aneh, namun pada tahun ini saya melawan Vale seperti halnya saya melawan Dovi (Andrea Dovizioso) atau pembalap lain.”

“Saat Anda bertemu Vale di trek, rasanya memang selalu spesial. Ketika Anda tumbuh dewasa bersama seorang idola, kemudian balapan melawannya, rasanya selalu istimewa. Tapi pada saat yang sama, rasanya aneh,” tuntas pembalap berusia 23 tahun tersebut.

(Ramdani Bur)