ABU DHABI – Presiden UFC, Dana White, dibuat takjub oleh aksi Khabib Nurmagomedov di pertarungan UFC 254 saat berhasil mengalahkan Justin Gaethje, Minggu (25/10/2020) dini hari WIB. Dalam pertarungan perebutan sabuk juara kelas ringan UFC itu, Khabib berhasil mempertahankan gelar tersebut untuk ketiga kalinya.
Khabib sudah memegang sabuk kelas ringan UFC sedari April 2018. Kala itu, Khabib meraih gelar tersebut lantaran mampu mengalahkan Al Iaquinta di ajang UFC 223. Pertarungan itu pun berlangsung selama kurang lebih lima menit.
Semenjak menjadi juara kelas ringan baru UFC, Khabib lantas total berhasil mempertahankan gelarnya itu sebanyak tiga kali. Pertama kali saat ditantang Conor McGregor di UFC 229 pada Oktober 2018 yang lalu.
Kemudian Khabib juga berhasil mempertahankan gelar juara kelas ringan UFC-nya usai berhasil mengalahkan Dustin Poirier di UFC 242 pada September 2019. Lalu yang terakhir, yang baru saja diraih Khabib usai menumbangkan Gaethje di UFC 254.
Baca Juga: Usai Kalahkan Gaethje, Khabib: Semoga Allah Beri Ayah Tempat Tertinggi di Surga
Tak banyak petarung yang dapat mempertahankans gelar sebanyak tiga kali seperti yang dilakukan Khabib. Jadi, bagi White keberhasilan Khabib itu sangatlah luar biasa. Bahkan Presiden UFC tersebut menyebut Khabib sebagai petarung terbaik di planet ini!
“Dia adalah petarung paling hebat di planet ini. Tekanan yang diberikan Khabib pada Anda luar biasa. Secara harfiah tidak menghormati kekuatan pukulannya. Langsung saja memasuki segala hal dan melakukan apa yang dia inginkan. Ketika dia mulai menggunakan armbar di ronde pertama, saya seperti 'Ya Tuhan, dia akan mencoba melepaskan armbar,” kata White, dikutip dari MMA Fighting, Minggu, (25/10/2020).
“Kemudian di ronde kedua, dia terus menekan. Untuk melakukan teknik submission, dia menguncinya (Gaethje), mengambilnya dan mencekiknya. Itu sunggu luar biasa,” tambah bos UFC tersebut.
Sayangnya pertarungan melawan Gaethje menjadi aksi terakhir Khabib di atas oktagon. Ia memutuskan pensiun karena sudah berjanji kepada ibunya untuk mengakhiri kariernya sebagai petarung karena ayahnya, Abdumanap Nurmagomedov telah tiada.
(Ramdani Bur)