“Saya tidak tahu apakah Johann melakukan sesuatu yang salah. Saya berada tepat di belakang (Pol) Espargaro dan hanya melihat fase terakhir ketika motor membentur kerikil. Tapi saya rasa tidak ada yang bisa disalahkan atas insiden itu,” ucap Petrucci, seperti disadur dari Speedweek, Selasa (18/8/2020).
“Itu hanya titik berbahaya karena kami sampai di sana dengan kecepatan lebih dari 320 km/jam dan mengerem saat motor masih miring ke kiri sementara tikungan berikutnya terus ke kanan. Kami bersandar di sana, mungkin 45 atau 50 derajat, lutut hampir menyentuh aspal di sebelah kiri dan Anda tidak bisa langsung mengerem dengan keras,” lanjutnya.
Baca Juga: Petrucci: Dovizioso Merasa Tidak Dihargai Ducati
“Ada pengendara yang lebih berisiko dan mengerem keras di awal, dan ada yang menunggu sepeda motor tegak lalu mengerem lebih keras. Ada banyak jalur dan setiap sepeda motor berhenti dengan cara yang berbeda, seperti yang bisa kita lihat dari data.”
“Saya pikir satu-satunya hal yang seharusnya diubah adalah dengan menyesuaikan rutenya. Pasalnya, kami semua mengetahui betul bahwa lintasan ini memang sangat sulit dan tak mudah ditebak,” tutup pembalap asal Italia tersebut.
(Ramdani Bur)