TAVULLIA – Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menyegel posisi ketiga di MotoGP Andalusia 2020. Rossi finis di belakang rekan setimnya, Maverick Vinales, dan pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Minggu 26 Juli 2020 tersebut.
Sebelum mengukir hasil apik itu, ternyata Rossi sempat berdebat dengan Yamaha selama empat hari. Debat itu terjadi lantaran Rossi ingin mengubah pengaturan motornya, YZR-M1. Rossi waktu itu merasa motornya tidak nyaman dikendarai.
Yamaha yang awalnya kukuh pun menuruti permintaan The Doctor –julukan Rossi. Keputusan Rossi berbuah manis di MotoGP Andalusia 2020. Jika Yamaha tetap keras kepala, mungkin podium pada balapan pekan lalu tidak akan dikuasai para pembalap tim berlambang garpu tala tersebut.
Akan sangat melelahkan bagi Rossi, jika debat selalu terjadi pada balapan-balapan berikutnya. Kekuasaan Rossi di garasi sepertinya mulai berkurang, karena kontraknya yang habis pada akhir musim ini tidak diperpanjang.
BACA JUGA: Pernat Senang Pembalap Italia Mulai Bangkit di MotoGP 2020
Yamaha yang akan membalap dengan Vinales dan Quartararo pada dua musim ke depan, sepertinya lebih mempercayai pendapat dua pembalap muda itu ketimbang Rossi. Itu tidak salah, karena Vinales dan Quartararo pun tampil cepat dengan pengaturan pertama Rossi.
Kondisi sekarang menunjukkan bahwa pindah ke garasi Petronas SRT pada musim depan adalah keputusan tepat. Rossi sebelumnya telah menyatakan 99 persen akan bergabung ke Petronas SRT. Rossi datang sebagai pengganti Quartararo yang naik kelas ke tim pabrikan Yamaha.
Pengamat MotoGP, Antonio Russo, mengira Rossi akan mendapatkan keleluasaan di garasi Petronas SRT ketimbang Yamaha. Sebab, Petronas SRT adalah tim satelit dari Yamaha. Pendapat Rossi yang kaya pengalaman seharusnya lebih didengar di Petronas SRT.
Itu akan menjadi keuntungan bagi Rossi. The Doctor lebih mudah dalam mempersiapkan motor yang sesuai dengan tubuhnya. Kenyamanan akan membuat Rossi lebih kompetitif juga dalam balapan.
Namun, Rossi tidak bisa terlalu santai pada musim depan. Meski bergabung ke tim satelit, Rossi akan dibebani tanggung jawab untuk unjuk gigi pada musim depan.
Tujuan utama Petronas SRT merekrut Rossi ialah demi prestasi bukan untuk mengembangkan motor. The Doctor minimal harus bisa finis di posisi kelima klasemen akhri musim depan.
(Fetra Hariandja)