“Saya benar-benar merindukan motor, saya tidak tahu kapan saya akan naik Ducati. Ketika saya diberi tahu pada Minggu sebelum balapan di Qatar bahwa saya tidak akan balapan, saya merasakan kekosongan dan kesedihan,” ujar Petrucci, sebagaimana dikutip dari Tutto Motori Web, Senin (16/3/2020).
“Secara psikologis, saya berjuang sepanjang minggu, sedikit konsentrasi, dan memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu. Seperti seseorang yang telah mempersiapkan diri selama berbulan-bulan dan tiba-tiba mereka mengatakan itu semua hanya lelucon. Tetapi dalam tes, saya puas. Saya adalah satu-satunya yang membuat 22 putaran berturut-turut,” tukasnya.
(Ramdani Bur)