MUNDERFING – Herve Poncharal mendukung perekrutan Johann Zarco yang dilakukan KTM Red Bull awal musim ini. Manajer Tim Red Bull KTM Tech3 itu menilai bahwa perpisahan antara Zarco dengan KTM pada akhir musim 2019 tak serta merta membuat keputuan KTM merekrutnya menjadi salah.
Zarco memang memiliki kualitas dan kemampuan yang mumpuni untuk bergabung dengan tim pabrikan menurut Poncharal. Akan tetapi, apabila akhir dari perekrutan itu adalah kegagalan maka itu bukan kesalahan KTM. Pasalnya, tidak ada yang tahu bahwa Zarco akan gagal bersama KTM setelah menunjukkan performa bagus dengan Tech3 pada musim 2017-2018.
“Dari luar, itu memalukan dan sekarang Anda memiliki beberapa orang yang mengkritik (KTM), mengatakan 'mereka seharusnya tidak mengambil Zarco.’ Tapi saya pribadi mendukung keputusan itu. Johann (Zarco) mengendarai dengan baik, mental dan fisik yang kuat. Saya pikir dia adalah orang yang mereka butuhkan,” ujar Poncharal, seperti yang dikutip dari Crash, Sabtu (7/9/2019).
BACA JUGA: Zarco: Saya Takkan Akhiri Karir Sebagai Pembalap Pengembang
"Itu alkimia, Anda tidak pernah yakin apakah itu akan terjadi sampai mencampurkan semuanya. Ini seperti pasangan, itu berhasil atau tidak. Dan itu tidak berhasil. Itu tidak berbunyi klik antara dia dan mesin,” tambahnya.
Zarco memang sudah membulatkan tekad untuk meminta KTM memutus kontraknya. Alasan Zarco amat sederhana yakni dirinya sudah tak nyaman berada di garasi KTM. Zarco yang baru didatangkan pada awal musim ini gagal untuk beradaptasi dengan motor RC16.
Ketidakmampuan Zarco untuk beradaptasi dengan RC16 adalah masalah yang tak kunjung ditemukan solusinya. Padahal Zarco adalah pembalap yang digadang-gadang akan membawa hasil positif untuk KTM. Akan tetapi, Zarco bahkan kalah dari rekan setimnya, Pol Espargaro, yang penampilannya cukup oke musim ini.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)