BORMES LES MIMOSAS – Manajer Tim Red Bull KTM Tech 3, Herve Poncharal, ikut mengomentari keputusan Johann Zarco yang berpisah dengan KTM di akhir musim MotoGP 2019. Poncharal menegaskan bahwa situasi Zarco sangat berbeda dengan yang dialami Jonas Folger bersama Tim KTM.
Sebagaimana diketahui, hubungan antara Zarco dan Tim Red Bull KTM memang akhirnya berakhir beberapa waktu lalu. Ya, pembalap berkebangsaan Prancis tersebut akhirnya memilih untuk memutus kontraknya bersama Tim KTM.
Kepastian pisah jalan antara Zarco dan Tim KTM sendiri sudah diumumkan tim pabrikan asal Austria tersebut beberapa saat lalu. Keputusan Zarco tersebut dipilihnya karena kecewa dengan kecepatan motor Tim KTM, yakni RC16 2019.
Baca Juga: CEO KTM: Performa Motor Bukan Penyebab Utama Raihan Buruk Zarco di MotoGP 2019
Pasalnya dalam 11 balapan yang sudah berlalu di MotoGP 2019, Zarco sendiri memang tidak mampu bersaing dengan para rival. Zarco sendiri saat ini masih terpaku di posisi ke-17 dengan raihan 22 poin. Itu menjadi posisi terburuk Zarco sejak naik kelas ke MotoGP pada 2017.
Situasi itu mengingat beberapa kalangan akan pengalaman pahit Folger bersama Tim Tech 3. Ya, pembalap asal Jerman tersebut juga gagal menunjukkan performa terbaiknya, hingga akhirnya diputus kontrak oleh Tim Tech 3 pada akhir musim MotoGP 2017.
Akan tetapi Poncharal membantah dengan tegas bahwa Zarco mengalami situasi serupa dengan Folger bersama Tim KTM. Poncharal lebih melihat kesamaan apa yang terjadi pada Zarco dengan yang dialami Valentino Rossi serta Jorge Lorenzo beberapa musim silam.
“Saya tidak merasa bahwa apa yang dialaminya sama dengan yang dialami oleh Jonas, karena soal Jonas, hingga kini tidak ada yang bisa menjelaskan apa yang terjadi padanya,” ungkap Poncharal, seperti dilaporkan oleh Speedweek, Jumat (6/9/2019).
Baca Juga: Tak Punya Slot Kosong, Ducati Sedih Tak Bisa Berikan Bantuan kepada Zarco
“Posisi Johann lebih mirip Vale saat pindah dari Yamaha ke Ducati, atau Jorge dari Yamaha ke Ducati dan kini di Honda. Saya rasa Johann hanya rindu rasa nyaman dengan YZR-M1 (Motor Tim Yamaha), dan ia menginginkannya kembali. Apakah itu akan terjadi? Entahlah,” tutupnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)