TOWNSVILLE – Pembalap Pramac Ducati, Jack Miller, merasa dirinya kurang diapresiasi semasa membela Honda. Perlakuan berbeda justru didapatnya saat hengkang ke Ducati pada awal musim balap MotoGP 2018.
Perlu diketahui, MotoGP 2018 merupakan tahun debut Jack Miller bersama pabrikan asal Italia tersebut. Bakat besar pembalap asal Australia itu seperti menemukan kembali jalannya. Sikap yang ditunjukkan para petinggi Ducati terhadapnya mungkin punya peran yang besar.
(Baca juga: Ducati Punya Tiga Kandidat untuk Jadi Pembalap Utama di MotoGP 2020)
Di awal-awal membela Pramac, Bos Tim Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, bahkan menyempatkan diri untuk mengobrol dengannya di garasi. Belum lagi, pria asal Italia itu mengakui kalau Jack Miller merupakan salah satu pesaing untuk memperebutkan kursi di tim pabrikan, yaitu Ducati Corse.
“Dia selalu mengunjungi saya setiap selesai menjalani satu sesi. Dia selalu datang menemui kedua pembalap tim pabrikan terlebih dahulu, baru menemui Petrux (Danilo Petrucci), kemudian saya,” tutur Jack Miller, dinukil dari Crash, Jumat (18/1/2019).
“Rasanya selalu menyenangkan mendapat feedback dari bos. Dia juga selalu mencatat apa yang Anda katakan kepadanya,” imbuh pembalap berusia 24 tahun itu.
Dall’Igna sudah memastikan bahwa satu kursi di Ducati Corse pada 2020 akan dibreikan kepada satu dari tiga kandidat dengan hasil terbaik di MotoGP 2019. Selain Jack Miller, Danilo Petrucci dan Francesco Bagnaia juga punya peluang yang sama.
(Fetra Hariandja)