AALST – Mantan kepala kru Thomas Luthi (eks pembalap Marc VDS Honda), Gilles Bigot, menilai motor Honda kurang ramah untuk pembalap rookie di ajang MotoGP. Ketimbang Honda, kondisi motor Yamaha menurutnya jauh lebih baik.
Pandangan ini diutarakan Bigot karena memberi pengaruh besar terhadap hasil yang diraih pembalap pemula di ajang MotoGP. Kondisi seperti ini terlihat pada gelaran musim lalu. Di ajang MotoGP 2018, Luthi tak mampu membuat debut yang manis bersama tim satelit Honda, Marc VDS. Hingga seri terakhir, ia bahkan tak mampu meraih satu pun poin. Alhasil, kariernya pun hanya seumur jagung dan dipastikan tak akan mentas di ajang MotoGP 2019.
Sementara itu, kondisi yang berbeda ditunjukkan pembalap rookie Yamaha. Di ajang MotoGP 2018, rider anyar Yamaha Tech 3, Hafizh Syahrin, mampu tampil begitu apik. Pembalap asal Malaysia itu meraih hasil yang jauh lebih apik ketimbang Luthi. Pada akhir musim, ia bertengger di posisi ke-16 dengan torehan 46 poin.
BACA JUGA: Bigot: Hanya Marquez yang Bisa Tampil Apik dalam Kondisi Apa pun
Dengan hasil tersebut, Syahrin pun bisa terus mentas di ajang MotoGP. Pada gelaran MotoGP 2019, ia dipastikan kembali memperkuat Tech 3. Tak lagi bersama Yamaha, Tech 3 akan menyandang status baru sebagai tim satelit KTM mulai musim depan.
"Segera dikatakan bahwa Hafizh Syahrin telah melakukan jauh lebih baik di MotoGP daripada Thomas Luthi. Saya tidak setuju. Saya katakan bahwa dia memiliki motor yang jauh lebih baik dengan Yamaha Tech3 daripada Tom. Kami memiliki tim insinyur yang terus memberi tahu kami bahwa Yamaha jauh lebih ramah untuk pembalap mula daripada Honda untuk motor 2017," ujar Bigot, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Selasa (15/1/2019).
(Ramdani Bur)