Tentu saja, keberhasilan ini menjadi kabar yang menggembirakan bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Tontowi/Liliyana sendiri tak menyangka bisa meraih hasil tersebut. Karena itu, mereka pun mempersembahkan kemenangan di ajang Olimpiade 2016 tersebut sebagai kado untuk Indonesia yang tengah merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-71 saat itu.
“Ini kado terindah dari Tuhan. Saya persembahkan untuk Indonesia yang bertepatan dengan hari kemerdekaan. Kami bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada istri, anak, keluarga, pelatih, dan semua yang telah mendukung kami selama ini,” ujar Tontowi, seperti dilansir dari laman resmi PBSI.
“Saya dan Tontowi seperti belum percaya bisa juara. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada keluarga, pelatih, serta seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendoakan kami. Akhirnya, kami bisa mempersembahkan emas (Olimpiade) untuk Indonesia,” ucap Liliyana.
(Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade 2016. Foto: AFP)
Selain menjadi kado manis bagi Indonesia, kemenangan Owi/Butet di Olimpiade 2016 juga telah membayar lunas kegagalan mereka pada perhelatan sebelumnya. Pada ajang Olimpiade 2012 yang diselenggarakan di London, Tontowi/Liliyana tak mampu meraih medali. Mereka hanya bisa finis di posisi keempat karena kalah dari pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, dalam perebutan medali perunggu.
Melihat kerja keras tersebut, keberhasilan Tontowi/Liliyana di ajang Olimpiade 2016 pun menjadi momen yang tak pernah terlupakan oleh publik Indonesia. Kini, tepat di HUT Ke-73 RI, perjuangan Tontowi/Liliyana di ajang Olimpiade 2016 pun kembali dikenang. Masyarakat tentu kembali berharap kado manis seperti ini bisa diberikan para atlet Tanah Air kepada negeri tercinta.
(Djanti Virantika)