Keputusan Ferrari untuk menentang regulasi F1 bukan hanya kali ini dilakukan. Mereka sempat menggunakan hak veto mereka untuk memblokir rencana FIA dalam memperkenalkan harga maksimum untuk mesin dan gearbox pada musim 2015.
Baca Juga:
(Ferrari Diprediksi Bakal Kesulitan Hadapi Mercedes di F1 Musim 2018)
“Kenapa tidak? Kami memiliki tradisi ini dan kami memikirkannya. Pada saat Enzo Ferrari, mereka adalah satu-satunya tim yang menghasilkan sasis dan mesin, oleh sebab itu mereka membutuhkan perlindungan. Namun saat ini waktu telah berubah,” tegas Todt, sebagaimana diberitakan F1 Today, Kamis (15/3/2018).
“Jika Ferrari ingin meninggalkan olahraga, itu akan menjadi pilihan mereka. Mereka bisa melakukan apa saja yang mereka mau. Tentu saja saya berharap mereka tidak melakukannya, namun hal tersebut memang tidak bisa dikesampingkan,” tuntasnya.
(Leonardus Selwyn)