“Di awal permainan, Goh/Tan yakin sekali sedangkan kami seperti belum dapat feel-nya. Pukulan kami sering tak bisa melewati net, jadinya ragu-ragu. Lawan memang kualitasnya baik. Lalu kami coba lagi di set kedua, mainnya lebih maksa. Dari sini, lawan justru banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Rian, mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (22/1/2018).
“Saat saya servis di kedudukan 13-8 (pada set ketiga), saya merasa nothing to lose. Tapi tidak mau menyerah. Setelah merebut game kedua, kami merasa lebih enjoy di game ketiga. Mau main seperti apa juga enak, lawan pun jadi di bawah tekanan,” tambah Fajar.
(Baca juga: Fajar/Rian Siap Habis-habisan di Final Malaysia Masters 2018)
Gelar ini menjadi medali pertama bagi Fajar/Rian di tahun 2018 sekaligus perdana bagi keduanya menyabet juara di level yang setara dengan superseries. Dengan pencapaian tersebut, Fajar/Rian mengaku bersyukur atas hasil tersebut.
“Kami bersyukur atas gelar pertama di tahun 2018 sekaligus gelar pertama yang setara dengan level superseries. Tidak ada firasat apa-apa, tapi setelah mengalahkan (Takeshi) Kamura/(Keigo) Sonoda, kami merasa ada peluang,” lanjut Fajar.
(Fetra Hariandja)