SOCHI – Pemimpin Red Bull, Christian Horner, percaya bahwa pengembangan mesin di Renault tertinggal dua atau tiga tahun dari semestinya. Itulah mengapa Horner menilai perpisahan dengan Renault adalah keputusan yang tepat. Seperti diberitakan, Red Bull sempat kewalahan mencari pengganti Renault.
“Saat ini telah terbit regulasi terbaru yang mengatur mengenai kekuatan mobil dan mesin Renault jauh dari harapan. Itu membuat kami bermain di dunia yang lain,” ujar Horner, seperti dilansir Crash, Rabu (7/10/2015).
“Saya pikir Renault membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun hingga mereka bisa berkompetisi lagi. Sebagai pelanggan yang membayar mahal, kami tidak bisa menunggu selama itu,” tambah Horner lagi.
Musim depan Red Bull diisukan menggunakan mesin Ferrari. Sebelumnya Red Bull telah melakukan penawaran kepada Mercedes untuk menjadi pemasok mesin. Mercedes enggan memberikan mesinya ke tim lain karena ingin menjadi juara lagi pada musim mendatang.
(Fajar Anugrah Putra)