"Perjuangan Atlet SEA Games Patut Dihargai"

JAKARTA - Sea Games 2013, Myanmar memang telah usai. Indonesia hanya finis peringkat empat di bawah Thailand, tuan rumah Myanmar dan Vietnam. Meski gelaran sudah usai, Indonesia tidak begitu saja lepas dari sorotan media, terutama jika melihat kegagalan meraih target 120 emas yang dicanangkan.  
Evaluasi, wajib hukumnya untuk Indonesia agar memiliki program jangka panjang yang benar-benar terealisasikan ke depannya. Sejumlah catatan dari Sea Games kemarin pun telah dibuat.
 
Catatan tersebut berisikan kendala-kendala teknis maupun non-teknis. Sebagaimana yang telah dirangkum sejumlah pengurus pusat dan pengurus besar pada rapat evaluasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
 
Ketua KOI, Rita Subowo, memaparkan apa saja Kendala-kendala tersebut. Diantaranya adalah keterbatasan dana, kualitas ofisial, serta program yang tidak berjalan, dll.
 
"PB/PP memberikan banyak masukan kepada KOI terkait kendala selama SEA Games 2013, antara lain, perlengkapan dan peralatan pertandingan untuk atlet yang tidak dipenuhi, dukungan anggaran yang terbatas, program periodesasi latihan yang tidak berjalan dan kualitas ofisial yang kurang memahami regulasi pertandingan," ujar Rita, di konferensi pers, Rabu (8/1/2014).
 
Masih menurut Rita, menurutnya masukan dari PB/PP ini sangat baik untuk menghadapi multi-event berikutnya. Terdekat, Asian Games yang akan digelar di Korea Selatan, September 2014.
 
Kegagalan Indonesia di SEA Games lalu juga turut dikomentari Djoko Pekik, yang datang hari ini mewakili Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Beliau menyatakan kegagalan ini bukan salah siapa-siapa, terutama atlet-atlet yang bermain di turnamen 2 tahunan tersebut.
 
"Perjuangan para atlet dan ofisial harus kita hargai, Terpenting multi-event (SEA Games) telah dijalankan dengan baik," ucap Djoko.
 
Selanjutnya, Indonesia menfokuskan diri untuk persiapan Asian Games. Hasil evaluasi SEA Games lalu harus dijadikan anutan negara untuk lebih baik dan berprestasi ke depannya.

(Randy Wirayudha)