PBSI Masih Harus Evaluasi

Defanie Arianti, Jurnalis
Minggu 21 Juni 2009 18:52 WIB
Share :

JAKARTA - Kegagalan Indonesia meraih gelar juara di Indonesia Open Super Series 2009 mengundang rasa prihatin Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso. Untuk itu, ia pun menjelaskan bahwa pihaknya akan mengadakan evaluasi menyeluruh guna memastikan kemajuan dunia bulutangkis Indonesia di masa mendatang.

Setelah pulang tanpa gelar di Singapore Open beberapa waktu lalu, tim Merah Putih kembali paceklik gelar di Indonesia Open Super Series 2009. Meski tampil cukup menjanjikan di putaran awal, namun satu per satu wakil tanah air berguguran.

Satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil menggenggam tiket final adalah unggulan tunggal putra Taufik Hidayat. Sayang, harapan itu pun kandas ketika pemain asal Jawa Barat itu dihempaskan peringkat pertama dunia Lee Chong Wei (Malaysia).

Djoko menegaskan bahwa ia tetap bangga dengan penampilan para wakil Indonesia yang telah mengerahkan segenap kemampuannya di turnamen kali ini. Meski begitu, ia tidak menutupi bahwa dirinya merasa prihatin dengan prestasi dunia bulutangkis Indonesia yang tengah terpuruk saat ini.

"Saya dan seluruh pengurus PB PBSI tetap mengambil hikmah dari penyelenggaraan turnamen Indonesia Open Super Series kali ini. Apapun hasilnya, itu harus diterima dengan jiwa besar," papar Djoko ketika ditemui wartawan, Minggu (21/6/2009).

"Dilihat dari prestasinya, memang belum seperti apa yang diharapkan, karena kita tanpa gelar di sini. Tapi, atlet-atlet kita sudah bermain sebaik-baiknya dan mengeluarkan seluruh kemampuan. Hanya saja, lawan-lawannya memang lebih baik," imbuh Joko.

"Harus diakui, sistem olahraga di Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari negara-negara lain seperti China atau Singapura. Dan ini bukan hanya dalam bulutangkis, tapi dalam semua bidang," tambahnya lagi.

"Untuk itu, PBSI akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dan melakukan konsolidasi terhadap administrasi, manajemen, termasuk jajaran pelatih. Salah satunya, kami ingin melakukan pelatihan bagi para pelatih agar mereka bisa mendapatkan sertifikat sebagai pelatih. Ini penting agar mereka memiliki legalitas baik di dalam maupun di luar negeri," tutup pria 56 tahun itu.

(Defanie Arianti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya