“Akhirnya sampai di final (All England 1994) saya enggak mau main, saya main-main saja (di lapangan), karena tahun 1993 bulan Desember itu ayah saya telah meninggal," cerita Rexy Mainaky dalam sebuah wawancara.
Hebatnya, Rexy membayar kegagalan juara itu di tahun depannya. Bersama Ricky, Rexy pun juara All England 1995, bahkan Ricky/Rexy juara lagi di edisi 1996.
Lebih hebatnya lagi, di tahun 1996 itu, Rexy/Ricky juga mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Atlanta 1996. Setelahnya Rexy pensiun sebagai pebulutangkis profesional di 2000 dan beralih tugas menjadi pelatih bulu tangkis. Kini Rexy pun menjabat sebagai Direktur Kepelatihan Ganda Bulu Tangkis Malaysia.
(Rivan Nasri Rachman)