JAKARTA – Gregoria Mariska Tunjung menargetkan meraih banyak poin demi tiket ke BWF World Tour Finals 2024. Peluang itu terbuka dengan beberapa turnamen pada November ini.
Gregoria baru saja pulih dari cedera pinggang di semifinal Denmark Open 2024 pada pertengahan Oktober lalu. Tak membuang banyak waktu, ia langsung mempersiapkan diri untuk mentas di Kumamoto Masters 2024, yang digelar pada 12-17 November di Kumamoto, Jepang.
Setelah itu, Gregoria bakal lanjut bermain di China Masters 2024 pada 19-24 November di Shenzhen, China. Turnamen level Super 500 dan Super 750 itu menjadi dua ajang terakhir yang diikutinya pada tahun ini.
Oleh karena itu, pemain ranking delapan dunia tersebut sangat termotivasi untuk mengumpulkan banyak poin dari dua turnamen itu. Pasalnya, ia bertekad untuk lolos ke BWF World Tour Finals 2024 sekaligus menjadi unggulan di kejuaraan penutup musim tersebut.
“Karena target akhirnya saya ingin main di WTF kan di akhir tahun ini. Jadi pastinya itu kayak jadi motivasi untuk mengejar poin,” kata Gregoria kepada awak media saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu 6 November 2024.
“Supaya dapat poin, saya pastinya harus bisa menang-menang terus di babak pertama, babak kedua Jadi semoga di Kumamoto besok saya benar-benar bisa siap main dan bisa mengambil poin sebanyak mungkin untuk WTF dan ingin mengejar jadi unggulan juga di WTF,” imbuh perempuan berusia 24 tahun itu.
Saat ini, Gregoria duduk di peringkat kelima klasemen sementara menuju WTF 2024 dengan torehan 73.190 poin. Ia unggul sekira 8.000 poin atas Pornpawee Chochuwong dari Thailand yang berada di urutan delapan alias tempat terakhir zona aman.
Kendati cukup jauh di atas zona aman, ia tak ingin kecolongan dengan para pemain yang ada di bawahnya. Oleh sebab itu, perempuan asal Wonogiri tersebut tetap turun di Kumamoto Masters dan China Masters 2024, yang akan memberikan banyak poin jika bisa melangkah cukup jauh.
“Saya enggak tahu ya (poinnya sudah aman atau belum untuk lolos WTF), cuma sejauh ini saya tuh peringkat lima. Cuma kalau enggak ikut dua turnamen ini kan (level) 500 dan 750 sayang ya, saya rasa cukup penting juga supaya lebih aman lagi,” jelas peraih medali perunggu Olimpiade 2024 itu.
“Tapi kayaknya yang bawah-bawah juga kan pasti ikut. Kayak mungkin peringkat enam sampai 13 pasti ikut kan. Dan mereka juga pasti mengejar untuk itu. Jadi saya enggak mau kecolongan saja,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)