Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Irwansyah yang Ikut Tegang dan Stres saat Anthony Ginting Hadapi Li Shifeng di Badminton Asia Championships 2023

Bagas Abdiel , Jurnalis-Senin, 08 Mei 2023 |03:04 WIB
Kisah Irwansyah yang Ikut Tegang dan Stres saat Anthony Ginting Hadapi Li Shifeng di Badminton Asia Championships 2023
Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah. (Foto: Bagas Abdiel/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting melalui perjalanan yang sulit kala menjadi juara Badminton Asia Championships (BAC) 2023. Di antara banyak pertarungan menarik itu, bagi pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, pertandingan perempatfinal melawan wakil China, Li Shifeng menjadi yang terbaik.

Pasalnya saat Anthony melawan Li Shifeng di perempatfinal BAC 2023, Irwansyah benar-benar tegang dan stress. Ia merasakan itu semua karena pertarungan Anthony vs Li Shifeng berjalan amat sengit dan dramatis.

Bagaimana tidak tegang, laga Anthony vs Li Shifeng saja berlangsung lama, yakni selama 1 jam 22 menit. Dalam pertarungan panjang itu, laga pun dimenangkan Ginting dengan skor 10-21, 23-21, dan 26-24. Melihat skornya saja, sudah diketahui bahwa pemain asal Cimahi itu tidaklah mudah dalam meraih kemenangan atas juara All England 2023 itu.

Hal ini pun diakui sang pelatih, Irwansyah yang mengaku ikut tegang melihat anak didiknya bermain alot. Apalagi di gim kedua dan ketiga, Ginting dan Li Shi Feng saling tidak mau kalah hingga terjadi deuce beberapa kali.

"Bohong kalau enggak ikut tegang dan stres," ungkap Irwansyah kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (8/5/2023).

Pelatih tunggal putra PBSI, Irwansyah

"Ya ada rasa kami ingin menang, pemain, pelatih. Tapi kita usahakan setenang mungkin karena situasi itu lagi darurat. Kita salah goyang sedikit, dari postur dan muka itu sudah pengaruh, yang penting gerakan harus bagus," tambahnya.

Kendati demikian, di balik rasa tegangnya, Irwansyah juga berusaha keras untuk tetap tenang di hadapan Ginting. Bahkan, ia juga tidak mau berbicara terlalu banyak agar pemain peringkat dua dunia itu fokus ke laga kritis tersebut.

"Saya bilang di depannya jangan sampai kalah. Tapi saya pun enggak terlalu banyak mengingatkan dia, yang penting dia jaga fokus. Karena kalau udah fokus dia bisa main semuanya. Poin-poin itu emang harus sudah dituntut konsentrasi penuh banget, enggak boleh salah," lanjut Irwansyah.

Irwansyah juga mengingat betul bagaimana Ginting sedang di ujung tanduk, tapi keberuntungan masih berpihak. Situasi itu terjadi di gim ketiga, kala Ginting sudah tertinggal 23-24 tetapi sedikit melakukan kesalahan dalam mengangkat shuttlecock.

"Pada poin kritis (tepatnya di gim ketiga, dengan skor 23-24), Li Shi Feng kurang 1 poin untuk menang, lalu Ginting salah buang atau angkat bola yang agak tanggung dan di-smash sama Li Shi Feng. Padahal smash-nya itu kencang banget, tapi itu justru nyangkut. Itu kalau masuk sudah game itu," imbuhnya.

Anthony Sinisuka Ginting

"Pelatihnya (Li Shi Feng) aja lompat, maksudnya karena kesel banget. Makanya fokus itu penting tapi juga dibawa santai aja. Kita yang di belakang juga jangan terlalu ramai," kata Irwansyah lagi.

Kelegaan Irwansyah pun akhirnya terlihat kala Ginting sukses memenangkan laga. Ia langsung berdiri dari bangkunya untuk mensyukuri kemenangan yang diraih Ginting atas Li Shifeng.

Setelahnya, Anthony Ginting menang atas Kanta Tsuneyama (Jepang) di semifinal dan di final ia juara usai menumbangkan Loh Kean Yew (Singapura).

(Rivan Nasri Rachman)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement