MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo beri penjelasan soal nasib kontingen tenis meja Indonesia di SEA Games 2023. Perwakilan Indonesia untuk cabor tenis meja sebelumnya dilaporkan tak berangkat untuk pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara tersebut.
Sebelumnya, Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) mengalami masalah karena dualisme. Pihak kepengurusan terbagi dua, dengan yang satu dipimpin oleh Ketum PB PTMSI Peter Layardi Lay, sedangkan yang lain dikomandoi Ketum PP PTMSI Komjen Pol (Purn) Oegroseno.
PTMSI bahkan sebelumnya sempat pecah menjadi tiga kepengurusan seiring dengan kepemimpinan Lukman Eddy. Imbasnya, cabor tenis meja Tanah Air mandek, tak berkembang, dan bisa dibilang mati suri selama sedekade terakhir.
Tenis meja pun tak dipertandingkan dalam turnamen-turnamen multievent seperti PON XX Papua 2021. Lalu, para atlet tenis meja juga tak dikirim untuk mengikuti ajang SEA Games 2019 Filipina dan 2021 Vietnam.
Di SEA Games 2023, tenis meja pada awalnya dipastikan tak berangkat karena tak masuk dalam 31 cabor yang diikuti Indonesia. Namun, dalam upacara pengukuhan Kontingen Indonesia pada Selasa (2/5/2023) pagi di Lapangan Kantor Kemenpora, tiba-tiba ada perwakilan cabor tenis meja di dalam barisan para atlet.
Seusai upacara, Menpora Dito Ariotedjo mengonfirmasi bahwa tenis meja kemungkinan bisa diberangkatkan ke SEA Games 2023. Hal ini baru memungkinkan sekitar dua pekan lalu setelah kedua kubu PTMSI mencapai kesepakatan untuk mengakhiri sengketa di bawah arahan Kemenpora.
“Ya berangkat Insyaallah,” kata Dito kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia.
Kendati demikian, saat ini proses pengajuan keikutsertaan atlet tenis meja Indonesia di SEA Games 2023 masih belum selesai. Dito menyebut prosesnya tinggal dalam tahap penyelesaian administrasi di pihak panitia SEA Games 2023 (Cambodia SEA Games Organizing Committee/CAMSOC).
“Jadi, kan, memang situasionalnya tenis meja ini situasinya seperti kita ketahui, ya (ada dualisme). Alhamdulillah baru ada titik temu tuh sekitar dua minggu kurang dan alhamdulillah kita langsung mengadakan review khusus untuk tenis meja (ke SEA Games 2023),” jelas menteri berusia 32 tahun itu.